Mengenal Sejarah Suku Batak di Sumatera Utara, Nenek Moyangnya dari Asia Selatan!
Mengenal Sejarah Suku Batak di Sumatera Utara, Nenek Moyangnya dari Asia Selatan!-foto: net-
BACA JUGA:Mengilas Balik Sejarah Suku Dayak di Kepulauan Kalimantan
"Semua bahasa Batak berasal dari satu bahasa purba (proto language) yang sebagian kosa katanya bisa direkonstruksi," tulis Kozok pada kitab tersebut.
kepercayaan Suku
Batak ada satu nama penting yang berhubungan menggunakan keyakinan masyarakat Batak yaitu Debeta Mula Jadi Na Bolon. Sosok ini dianggap menjadi pencipta alam semesta dan tinggal pada atas langit.
Menurut Nelita Br Situmorang pada jurnalnya yg berjudul eksistensi agama Lokal Parmalim, agama yg dianut Suku Batak awalnya dianggap Parmalim atau Ugamo Malim.
BACA JUGA:Menakjubkan! Ternyata Ini Sejarah Suku Kubu di Indonesia, Habitat Tradisional di Pedalaman Sumatera
"Pemeluk kepercayaan Pamalim bersikeras dengan keyakinan yg kukuh bahwa Malim adalah sebuah kepercayaan yg mereka yakini sebagai kepercayaan turun temurun dari keturunan pertama ke darah batak,".
Dalam keyakinan tadi, Mulajadi Na Bolon dipercaya sebagai ilahi yg Maha akbar tempat semua makhluk berasal. Penganut Ugamo Malim beribadah pada Bale Parsaktian atau disebut pula Bale Pasogit.
Berdasarkan rakyat Batak, kepercayaan ini pertama kali berdiri pada 497 Masehi (M) atau 1450 tahun Batak. Mereka menggunakan buku suci yg bernama Pustaha Habonoron.
Ajaran agama Kristen telah masuk ke Suku Batak pada tahun 1863. Ajaran agama tersebut dibawa para misionaris datang ke Sumatera. " akan tetapi sekarang secara umum dikuasai suku bangsa Batak memeluk agama Kristen.
BACA JUGA:Membuka Tabir Sejarah Suku Bugis, Salahsatunya Keberanian dan Perdagangan Maritim
Ada pula yang memeluk kepercayaan Islam, tetapi persentasenya masih relatif mungil," imbuh Giyanto. Gereja ini dibangun pada Huta Dame, Tarutung.
Kepercayaan Kristen masuk dan berkembang ke daerah pelosok, termasuk Samosir, Dairi, Karo, dan Simalungun pada tahun 1920-an.
Pada Tanah Batak karya Togar Nainggolan, penyebaran ajaran kepercayaan Katolik oleh para misionaris pada tahun 1930 sampai 1970 sangat berhasil.
Jumlah pemeluk agama Katolik semakin tinggi secara drastis dalam kurun ketika sembilan tahun.