Hidangan Khas Pagaralam, Masak dalam Bambu, Warisan Kuliner Unik Suku Besemah, Begini Cara Membuatnya!
Hidangan Khas Pagaralam, Masak dalam Bambu, Warisan Kuliner Unik Suku Besemah, Begini Cara Membuatnya!-foto: net-
Marjono, salah satu penikmat kuliner khas Besemah, mengungkapkan bahwa kuliner ini sangat unik dan nikmat.
BACA JUGA:Tertarik Nyobain Makanan Khas Rusia? 5 Kuliner Negeri Terdingin Ini Bisa Kamu Coba!
"Budaya ini perlu dilestarikan sehingga bisa membawa wisatawan berdatangan ke Kota Pagaralam selain terkenal dengan alamnya yang indah," ujarnya.
Masak dalam bambu bukan hanya sebuah proses memasak, tetapi juga sebuah perayaan tradisi, kebersamaan, dan rasa syukur atas kekayaan alam yang diberikan.
Kehadiran kuliner tradisional seperti masak ghuas ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pagaralam.
Selain menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda, masakan ini juga memperkenalkan para wisatawan pada kearifan lokal dan tradisi yang telah dijaga dengan baik oleh masyarakat setempat.
Hal ini tentunya menjadi nilai tambah bagi Pagaralam sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan budaya yang autentik.
Menjaga Keaslian di Tengah Modernitas
Di tengah arus modernisasi, menjaga keaslian kuliner tradisional seperti masak dalam bambu menjadi tantangan tersendiri.
Namun, upaya pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat lokal, serta dukungan dari pemerintah daerah, menjadi kunci untuk memastikan bahwa tradisi ini tetap hidup dan berkembang.
BACA JUGA:Menjelajahi Kelezatan Kuliner Khas Purwokerto, Dari Mendoan hingga Getuk Goreng!
Banyak restoran dan rumah makan di Pagaralam yang kini menyajikan masakan ini sebagai salah satu menu andalan, dengan tetap mempertahankan cara memasak tradisional yang menggunakan bambu.
Dengan adanya upaya pelestarian ini, diharapkan masak dalam bambu dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang, sekaligus menjadi identitas kuliner yang kuat bagi Pagaralam.
Masakan ini tidak hanya menggambarkan kekayaan alam dan rempah-rempah Indonesia, tetapi juga menggambarkan kecintaan masyarakat Pagaralam terhadap tradisi dan warisan nenek moyang mereka.