Kontroversi Temuan Koin di Situs Gunung Padang, Benarkah Mirip dengan Uang Koin 1945?

Reporter: Edi |

Editor: Edi |

Sabtu , 10 Aug 2024 - 18:53

Kontroversi Temuan Koin di Situs Gunung Padang, Benarkah Mirip dengan Uang Koin 1945?-foto: kolase pagaralampos.co -

KORANPAGARALAMPOS.CO - Temuan arkeologi di situs Gunung Padang, yang dikenal sebagai salah satu situs megalitik terbesar di Indonesia, terus menjadi topik perbincangan hangat di kalangan para arkeolog dan sejarawan.

Kali ini, kontroversi mencuat dari penemuan sebuah koin yang diklaim berasal dari masa 5.200 SM oleh tim riset Gunung Padang.

Klaim ini menuai perdebatan sengit, terutama setelah beberapa ahli menemukan kemiripan mencolok antara koin tersebut dengan uang koin yang diterbitkan pada tahun 1945.

Penemuan Koin di Gunung Padang

Penemuan koin ini pertama kali diumumkan oleh tim riset Gunung Padang yang terdiri dari para peneliti dari berbagai disiplin ilmu, termasuk arkeolog Ali Akbar dari Universitas Indonesia.

Menurut mereka, koin ini bukanlah sekadar alat tukar, melainkan artefak kuno yang kemungkinan digunakan sebagai jimat atau benda sakral pada zamannya.

Klaim ini didasarkan pada analisis awal yang menunjukkan bahwa koin tersebut ditemukan pada kedalaman 11 meter di bawah permukaan tanah, di salah satu lapisan situs yang diduga sangat tua.

Namun, tidak semua pihak setuju dengan interpretasi ini. Salah satu kritik datang dari Lutfi Yondri, seorang arkeolog dari Balai Arkeologi Bandung, yang meragukan keaslian dan usia koin tersebut.

Menurutnya, ada kemiripan yang mencolok antara koin yang ditemukan di Gunung Padang dengan uang koin yang diterbitkan oleh Netherland Indie pada tahun 1945.

Empat Kemiripan Koin dengan Uang Koin 1945

Dalam wawancara dengan Kompas.com pada Rabu (17/9/2014), Lutfi Yondri menguraikan empat kemiripan utama antara koin yang ditemukan di Gunung Padang dengan uang koin Netherland Indie tahun 1945.

Kemiripan pertama adalah ukuran koin tersebut yang sebanding dengan uang logam Rp 25 yang beredar di Indonesia beberapa dekade lalu.

kontroversi temuan koin di situs gunung padang, benarkah mirip dengan uang koin 1945?                            koranpagaralampos.co - temuan arkeologi di situs gunung padang, yang dikenal sebagai salah satu situs megalitik terbesar di indonesia, terus menjadi topik perbincangan hangat di kalangan para arkeolog dan sejarawan.
kali ini, kontroversi mencuat dari penemuan sebuah koin yang diklaim berasal dari masa 5.200 sm oleh tim riset gunung padang.
klaim ini menuai perdebatan sengit, terutama setelah beberapa ahli menemukan kemiripan mencolok antara koin tersebut dengan uang koin yang diterbitkan pada tahun 1945.
penemuan koin di gunung padang
baca juga:misteri gunung padang, temuan koin logam kuno ungkap sejarah peradaban 5.200 sm, ini dia faktanya!
penemuan koin ini pertama kali diumumkan oleh tim riset gunung padang yang terdiri dari para peneliti dari berbagai disiplin ilmu, termasuk arkeolog ali akbar dari universitas indonesia.
menurut mereka, koin ini bukanlah sekadar alat tukar, melainkan artefak kuno yang kemungkinan digunakan sebagai jimat atau benda sakral pada zamannya.
klaim ini didasarkan pada analisis awal yang menunjukkan bahwa koin tersebut ditemukan pada kedalaman 11 meter di bawah permukaan tanah, di salah satu lapisan situs yang diduga sangat tua.
namun, tidak semua pihak setuju dengan interpretasi ini. salah satu kritik datang dari lutfi yondri, seorang arkeolog dari balai arkeologi bandung, yang meragukan keaslian dan usia koin tersebut.
baca juga:sundaland, ini dia misteri benua yang hilang dan kaitan dengan atlantis serta gunung padang
menurutnya, ada kemiripan yang mencolok antara koin yang ditemukan di gunung padang dengan uang koin yang diterbitkan oleh netherland indie pada tahun 1945.
empat kemiripan koin dengan uang koin 1945
dalam wawancara dengan kompas.com pada rabu (17/9/2014), lutfi yondri menguraikan empat kemiripan utama antara koin yang ditemukan di gunung padang dengan uang koin netherland indie tahun 1945.
kemiripan pertama adalah ukuran koin tersebut yang sebanding dengan uang logam rp 25 yang beredar di indonesia beberapa dekade lalu.
baca juga:misteri megalitikum gunung padang, situs prasejarah atau struktur buatan manusia?
kemiripan kedua terletak pada hiasan di bagian tepi koin.
menurut lutfi, koin gunung padang memiliki hiasan berupa bulatan dan gawangan di bagian tepinya, yang sangat mirip dengan desain pada uang koin netherland indie.
selain itu, koin tersebut juga dihiasi dengan aksara jawa kuno, yang menambah kompleksitas dan keunikan koin ini.
kemiripan ketiga adalah adanya lingkaran yang membatasi bagian tepi dan tengah koin.

baca juga:inilah 7 fakta menarik tentang sundaland, benua hilang yang dikaitkan dengan atlantis dan situs gunung padang
desain ini sering ditemukan pada koin-koin yang diterbitkan pada masa kolonial dan awal kemerdekaan indonesia, termasuk uang koin yang diterbitkan pada tahun 1945.
kemiripan terakhir, yang paling menarik perhatian, adalah adanya aksara arab di bagian tengah koin.
aksara ini mirip dengan yang ditemukan pada uang koin netherland indie, menambah kecurigaan bahwa koin ini mungkin tidak setua yang diklaim oleh tim riset gunung padang.
tanggapan dari tim riset gunung padang
baca juga:misteri pangcalikan eyang pusaka galuh ki ajar sukaresi di gunung padang, ini kisah pengkhianatannya!
hingga saat ini, arkeolog ali akbar dan geolog danny hilman natawijaya, yang juga terlibat dalam penelitian di gunung padang, belum memberikan komentar resmi terkait keraguan yang disampaikan oleh balai arkeologi bandung.
namun, sejarah penelitian di situs ini memang telah lama dipenuhi kontroversi.
sebelumnya, tim riset gunung padang telah mengklaim adanya ruang-ruang bawah tanah di situs ini, yang mereka yakini sebagai bukti adanya bangunan buatan manusia yang menyerupai piramida.
klaim ini juga mendapat banyak kritik dari para arkeolog dan geolog lainnya, yang berpendapat bahwa ruang-ruang tersebut mungkin terbentuk secara alami akibat proses geologis.
baca juga:temuan piramida tertua di dunia yang tersembunyi di bawah tanah gunung padang indonesia gegerkan dunia
kontroversi yang terus berkembang
kontroversi terkait situs gunung padang memang bukan hal baru.
sejak pertama kali dieksplorasi, situs ini telah menarik perhatian banyak peneliti dan penggemar sejarah, baik dari dalam maupun luar negeri.
klaim-klaim besar yang dibuat oleh tim riset gunung padang, seperti keberadaan piramida dan koin kuno, sering kali mendapat tantangan dari komunitas ilmiah yang lebih luas.
baca juga:gunung padang, warisan megalitikum di indonesia, benarkah lebih tua dari piramida giza?
salah satu isu utama yang sering muncul dalam perdebatan ini adalah metodologi yang digunakan oleh tim riset.
banyak arkeolog dan geolog meragukan validitas temuan-temuan di gunung padang karena mereka merasa bahwa metode yang digunakan tidak memenuhi standar ilmiah yang ketat.
misalnya, beberapa temuan yang diklaim sebagai artefak kuno belum diuji secara menyeluruh dengan teknik-teknik modern seperti analisis karbon untuk menentukan usia sebenarnya.
selain itu, isu mengenai interpretasi temuan juga menjadi sorotan. banyak ahli merasa bahwa tim riset terlalu cepat membuat kesimpulan besar berdasarkan bukti yang masih minim.
baca juga:fenomena batu tapak harimau di situs gunung padang, misteri alam atau jejak sejarah?
hal ini bisa menyesatkan publik dan merusak reputasi situs gunung padang sebagai salah satu warisan budaya penting di indonesia.
penutup
temuan koin di situs gunung padang, yang diklaim berusia ribuan tahun, sekali lagi menunjukkan betapa kompleks dan kontroversialnya penelitian arkeologi di indonesia.
meskipun temuan ini menarik perhatian banyak pihak, penting untuk terus melakukan penelitian yang lebih mendalam dan objektif sebelum membuat kesimpulan yang definitif.
baca juga:seram, misteri di balik gunung padang apakah ini piramida tertua di dunia?
situs gunung padang masih menyimpan banyak misteri yang menunggu untuk diungkap, dan hanya dengan pendekatan ilmiah yang hati-hati kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang sejarah dan budaya yang tersembunyi di balik situs megalitik ini.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Pagaralam Pos, 18 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan