Ciri-Ciri Maag Kambuh Dan 4 Tips Ampuh Untuk Mengatasinya.

KORANPAGARALAMPOS.CO - Ciri-ciri ketika maag kambuh bisa dikenali sejak awal agar dapat penanganan yang tepat bisa segera dilakukan.

Dengan cara  begitu, gejala maag kambuh yang mengganggu dapat teratasi dan kamu pun bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari.     

Sakit maag atau bisa disebut dispepsia umumnya bersifat ringan atau bisa menghilang dengan perawatan sederhana.

Meski begitu, gejalanya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan bisa sering kambuh, terutama bila penderitanya tidak menjaga pola makan dengan baik.

BACA JUGA:Wajib Baca! 8 Tips Aman Berkendara Di Jalan Tol.

Ciri-Ciri Maag Kambuh dan Cara Ampuh Mengatasinya 

Pola makan yang bisa menyebabkan kekambuhan atau memperburuk kondisinya merupakan kebiasaan mengonsumsi makanan yang berlemak, makanan asam, atau juga makanan pedas, serta minum minuman berkafein, bersoda, dan beralkohol.

Selain hsl itu, ada beberapa hal yang juga bisa memicu maag kambuh, seperti:

BACA JUGA:Anak Kecanduan Gadget? Ini 6 Tips Ampuh Untuk Mengatasinya.

• Sering terjadi telat makan, makan terlalu cepat, atau langsung tidur setelah makan
• Pola hidup yang tak  sehat, seperti merokok dan juga kurang tidur
• Stres berlebihan/masalah kejiawaan, seperti gangguan kecemasan atau depresi
• Konsumsi obat-obatan tertentu atau berbahaya, seperti obat pereda nyeri, antibiotik, dan obat kortikosteroid

Penyakit tertentu, seperti penyakit asam lambung "GERD", sindrom iritasi usus besar, atau infeksi bakteri Helicobacter pylori

Ciri-Ciri Maag Kambuh

Saat maag kambuh, beberapa tanda atau ciri-ciri dispepsia yang bisa dikenali, yaitu:

BACA JUGA:10 Tips Menabung, Biar Kamu Hemat!

• Nyeri ulu hati
• Sakit perut di bagian kiri atas
• Perut kembung
• Perut terasa kenyang meski baru makan sedikit
• Perut terasa tidak nyaman setelah makan
• Sering bersendawa atau kentut
• Mulut terasa asam atau pahit
• Mual atau muntah

Ciri-ciri maag kambuh tersebut dapat saja intensitasnya ringan, akan tetapi mungkin juga berat hingga mengganggu aktivitas, apalagi bila penderitanya tak menjaga pola makannya atau tidak mampu mengendalikan stres yang dialami.