Parah! Gunung Padang, Situs Sejarah yang Digerogoti Wisatawan Nakal Demi Jimat

Reporter: Edi |

Editor: Almi |

Kamis , 25 Jul 2024 - 20:50

Parah! Gunung Padang, Situs Sejarah yang Digerogoti Wisatawan Nakal Demi Jimat--

parah! gunung padang, situs sejarah yang digerogoti wisatawan nakal demi jimat                            koranpagaralampos.co - gunung padang, sebuah situs bersejarah yang terletak di cianjur, jawa barat, menyimpan ratusan batuan dengan nilai sejarah dan mitos yang tinggi.
situs ini menjadi daya tarik bagi berbagai kalangan, mulai dari akademisi yang ingin meneliti, fotografer yang ingin mengabadikan panorama indah, hingga wisatawan biasa yang penasaran akan keunikan tempat ini.
namun, sayangnya, pesona gunung padang juga menarik minat wisatawan nakal yang kerap mengambil bebatuan untuk dijadikan jimat.
meskipun gunung padang telah ditetapkan sebagai cagar budaya yang keberadaannya dilindungi oleh pemerintah, namun kenyataannya masih banyak wisatawan yang tidak bertanggung jawab mengambil bebatuan yang ada di situs ini.
baca juga:gunung padang lebih akrab sebagai punden berundak bagi warga lokal dibanding piramida, ini hasil penelitiannya
fenomena ini memaksa pihak pengelola gunung padang untuk mengadakan piket malam guna mencegah aksi pencurian batuan berharga tersebut.
"makanya ada piket malam, piket malam yang jadi masukan dari pokdarwis. sebab sudah banyak kejadian benda cagar budaya yang ada di gunung padang, khususnya bebatuan di gunung padang, banyak ulah pengunjung mereka iseng ada yang bawa gitu," ujar zenal arifin, anggota kelompok sadar wisata (pokdarwis) gunung padang.
zenal bercerita bahwa umumnya pengunjung yang mengambil bebatuan di sini melakukannya dengan cara mengutil, yakni mengambil batuan kecil yang mudah dibawa.
“nanti kalau satu orang bawa satu aja gitu, nanti banyak batu gunung padang yang hilang. mendingan kalau satu mobil sih ya, cukup untuk material, lah ini satu-satu gitu, kasihan juga,” ujarnya dengan nada bercanda.
baca juga:jurit malam, mengungkap kisah sosok penjaga gunung padang dan misteri di balik situs megalitikum
"standar lah (batunya), yang bisa mereka sembunyikan ke tas gitu. kalau yang besar, yang pertama mereka nggak kuat, apalagi yang dua meter," lanjutnya.
menurut zenal, alasan utama pengunjung mengutil bebatuan di gunung padang adalah karena kepercayaan mereka terhadap mitos.
banyak yang percaya bahwa batuan ini memiliki kekuatan mistis dan bisa dijadikan jimat.
gunung padang sendiri memang masih menyimpan banyak misteri dan mitos yang berkembang di masyarakat.
baca juga:daun ajaib penuh manfaat. ini khasiat daun bidara bagi kesehatan. penasaran?
selama tiga tahun terakhir, aksi pencurian bebatuan ini terus terjadi. zenal menjelaskan bahwa para pelaku kebanyakan berasal dari luar kota. 
upaya pengelola gunung padang untuk menjaga kelestarian situs ini terus ditingkatkan.
piket malam yang diadakan bertujuan untuk mengawasi dan mencegah pengunjung nakal yang berniat mengambil batuan.
selain itu, edukasi kepada pengunjung tentang pentingnya menjaga situs bersejarah ini juga menjadi fokus utama.
baca juga:7 penemuan kuno yang menakjubkan di dunia, salah satunya ada di indonesia, ini penemuannya!
zenal berharap, dengan adanya pengawasan ketat dan edukasi yang terus menerus, aksi pencurian bebatuan di gunung padang bisa diminimalisir.
ia juga mengajak masyarakat untuk lebih menghargai dan menjaga situs bersejarah ini demi kelestariannya untuk generasi mendatang.
“pelestarian situs ini adalah tanggung jawab kita bersama. jangan hanya karena kepercayaan atau mitos, kita merusak dan mengambil bagian dari sejarah yang seharusnya kita lestarikan,” pungkas zenal.
gunung padang adalah salah satu warisan budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi. situs ini bukan hanya milik masyarakat cianjur, tetapi juga milik bangsa indonesia.
baca juga:eksplorasi gunung sumbing: kenikmatan kopi dan jalur menantang bowongso
oleh karena itu, menjaga dan melestarikannya adalah tanggung jawab kita bersama.
semoga dengan langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak pengelola, gunung padang tetap terjaga keasliannya dan bisa dinikmati oleh generasi-generasi berikutnya tanpa ada yang hilang satu pun dari kekayaan sejarah yang dimilikinya. *

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Pagaralam Pos, 20 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan