Menaklukkan Sumbing: Pendakian Epik via Jalur Garung
--
Tim kami terpecah sesuai tujuan masing-masing. Ada yang menuju puncak Rajawali, Sejati, dan ada juga yang memilih menuju puncak Buntu dan Watu Singa. Saya dan beberapa teman pendaki memilih ke puncak Buntu dan Watu Singa. Di sana, kami beristirahat, menikmati pemandangan, berbincang santai, dan mengambil beberapa foto serta video.
BACA JUGA:Situs Gunung Padang, Jejak Kemajuan Peradaban Indonesia Kuno
Setelah cukup lama menikmati suasana pagi di puncak, kami memutuskan untuk turun kembali ke tenda. Jalur menurun yang cukup curam dengan tanah berbatu dan jurang di sisi membuat kami harus ekstra hati-hati dan tetap fokus. Pemandangan dari jalur menurun ternyata tak kalah indah dengan savana dan padang bunga Edelweis yang luas, meski belum musim berbunga.
BACA JUGA:Ilmuwan Mengklaim Jika Piramida Tertua di Dunia Tersembunyi di Indonesia, Apakah Itu Gunung Padang?
Singkat cerita, setelah menuruni jalur yang cukup panjang, kami tiba kembali di tenda. Setelah beristirahat sebentar dan makan siang, kami bersiap untuk turun ke basecamp. Setelah semua tiba di basecamp dan beres-beres, kami siap untuk kembali ke Jakarta.
BACA JUGA:Mengapa Situs Gunung Padang Bukan Piramida Kuno? Begini Penjelasan Arkeolog!
Pendakian Sumbing via Garung ini pun selesai dengan semua anggota tim pulang dalam keadaan selamat. Itulah puncak dari pendakian gunung yang sebenarnya, semua pulang dalam keadaan sehat dan selamat. Sampai bertemu lagi di pendakian-pendakian selanjutnya. Siapkan fisik, mental, dan finansial. Jangan rusak alam, dan bawa turun kembali sampahmu.***