Protes Ilmuwan Terhadap Penjegalan Riset Gunung Padang oleh Pihak Asing, Ada Apa?
Protes Ilmuwan Terhadap Penjegalan Riset Gunung Padang oleh Pihak Asing, Ada Apa?--
BACA JUGA: Youssouf Fofana Dikabarkan Segera Merapat ke San Siro
Salah satu kritik yang diajukan adalah mengenai temuan dari lubang bor di Gunung Padang, yang seharusnya berdasarkan data dari tempat ekskavasi.
Padahal, tim ilmuwan sudah melampirkan data ekskavasi yang lengkap.
"Kita pengen tahu salahnya di mana? Menurut saya ini semena-mena. Prosedurnya sudah benar, sudah terbit, dan tiba-tiba ditarik," tegas Ali Akbar.
Pada Januari 2024, Wiley mengumumkan akan menarik tulisan mengenai Gunung Padang dari jurnal tersebut.
BACA JUGA:Mengulik, Asal-Usul Prabu Siliwangi,Serta Masa Pemerintahannya.
Tim ilmuwan Gunung Padang pun menyampaikan protes mereka secara resmi.
"Akibatnya, para penulis kecewa atas pencabutan yang tidak beralasan ilmiah atas makalah kami yang berjudul Geo‐archaeological prospecting of Gunung Padang buried prehistoric pyramid in West Java, Indonesia yang diterbitkan dalam Archaeological Prospection oleh Wiley pada tanggal 20 Oktober 2023," kata tim penulis dalam pernyataan resminya.
Pencabutan makalah ini dinilai tidak berdasarkan kaidah ilmiah yang diajukan oleh pihak ketiga yang anonim.
Pihak ketiga tersebut tidak memberikan bukti konklusif atau alasan ilmiah yang cukup untuk mencabut makalah mereka.
BACA JUGA:Lagi Binggung? Catat Ini Dia 7 Cara Efektif Mengurangi Minyak di Wajah Tips dan Trik
Tim merasa telah dilakukan bentuk sensor yang kejam dan mengabaikan prinsip ilmiah. Mereka mendesak komunitas ilmiah untuk menentang keputusan penarikan tersebut.
Tim riset Gunung Padang terdiri dari Danny Hilman Natawidjaja, Andang Bachtiar, Bagus Endar B. Nurhandoko, Ali Akbar, Pon Purajatnika, Mudrik R. Daryono, Dadan D. Wardhana, Andri S. Subandriyo, Andi Krisyunianto, Tagyuddin, Budianto Ontowiryo, dan Yusuf Maulana.
Mereka tetap berkomitmen untuk memperjuangkan kebenaran ilmiah dan melawan segala bentuk sensor yang tidak adil. *