Jangan Ajak Pasangan atau Hubunganmu Bisa Bubar? Menguak Mitos dan Kutukan Telaga Sarangan

Jangan Ajak Pasangan atau Hubunganmu Bisa Bubar? Menguak Mitos dan Kutukan Telaga Sarangan --Net

BACA JUGA:Batu Persidangan. Tempat Menghukum Penjahat Jaman Dahulu. Tradisi Masyarakat Batak di Danau Toba

Menurut legenda ini, Kyai dan Nyai Pasir adalah pasangan suami istri dan tidak mempunyai anak.

Maka mereka bermeditasi dan berdoa kepada Sanghyangwidhi agar segera dilahirkan seorang anak.

Doa mereka terkabul dan Kyai serta Nyai Pasir akhirnya dikaruniai seorang putra yang diberi nama Joko Rerun.

Mereka sangat senang dan berterima kasih kepada Sanghyangwidi.

BACA JUGA:Menjelajahi Sidihoni, Destinasi Terbaik untuk Menyaksikan Keindahan Danau Toba!

Setelah beberapa waktu, keduanya merasa pekerjaan mereka sebagai petani sangat sulit.

Akhirnya mereka memohon kepada Sanghyangwidi agar diberikan kesehatan dan umur panjang.

Doa mereka terkabul kembali, dan mereka berdua disuruh makan telur yang tergeletak di dekat ladang.

Nyai Pasir menemukan sebutir telur dan segera memasaknya.

BACA JUGA:Eksplorasi Wisata Buken Purwokerto, Keindahan Danau dan Serunya Berenang di Pegunungan!

Saat telurnya sudah matang, keduanya langsung memakannya tanpa ragu.

Setelah makan, Kyai Pasir memutuskan untuk kembali bekerja di ladang. Namun, di tengah jalan, saya merasa tubuh saya sangat gatal dan panas.

Saking gatalnya, Kyai Pasir tak kuasa menahannya dan menggaruk-garuk tubuhnya hingga mendapat goresan di sekujur tubuhnya.

Sedikit demi sedikit tubuh Kyai Pasir menjelma menjadi seekor ular naga raksasa. Hal serupa juga terjadi pada Nyai Pasir.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan