Startup Mesin Pencari 'Pengganti' Google, Perplexity, Makin Ramai Dilirik Pengguna Usai Rilis Fitur Canggih
Startup Mesin Pencari 'Pengganti' Google, Perplexity, Makin Ramai Dilirik Pengguna Usai Rilis Fitur Canggih--
KORANPAGARALAMPOS.CO - Perplexity, sebuah startup mesin pencari berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI), kini semakin menarik perhatian pengguna setelah merilis fitur inovatif bernama Pages.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mencari informasi dan menyusunnya menjadi laman lengkap seperti Wikipedia, memberikan cara baru dan lebih interaktif untuk mengakses dan mengorganisir data.
Perplexity di Bawah Sorotan
Namun, di balik inovasinya, Perplexity baru-baru ini menjadi sorotan negatif akibat tuduhan penyalahgunaan konten dari perusahaan media.
BACA JUGA:Memahami Kejang Demam Pada Anak Dan Strategi Penanganannya
Forbes menuduh Perplexity melakukan plagiarisme dari salah satu artikel investigasi mereka tentang perusahaan drone milik mantan CEO Google, Eric Schmidt.
Tuduhan ini mencuat setelah beberapa karyawan dan petinggi Forbes mengkritik Perplexity dan CEO-nya, Aravind Srinivas, melalui platform media sosial X.
Kontroversi Penggunaan Konten
Masalah ini bermula ketika berita buatan AI di mesin pencari Perplexity diduga diambil dari Forbes tanpa mencantumkan kreator aslinya, sehingga menimbulkan kesan bahwa artikel tersebut dibuat oleh Perplexity.
BACA JUGA:Hasil EURO 2024 - Jerman Vs Skotlandia, Terkapar di Laga Pertama
Hal ini memicu kekhawatiran bahwa publik akan salah mengira asal-usul konten tersebut, merugikan kredibilitas Forbes sebagai sumber asli informasi.
Tanggapan Perplexity dan Upaya Solusi
enanggapi tuduhan tersebut, Perplexity menyatakan tengah mengembangkan sistem pembagian pendapatan (revenue-sharing) yang akan disepakati dengan organisasi-organisasi media kredibel.
Meski detail mengenai kerja sama ini belum diumumkan, perusahaan berjanji akan menetapkan sistem tersebut dalam waktu dekat.