Gawat! Ternyata Efek Setelah Lakukan Aborsi Sangat Menyakitkan

ilustrasi bayi dalam kandungan--

Demam tinggi adalah satu lagi contoh gejala infeksi setelah aborsi, walau tak jarang pula kasus infeksi yang tidak disertai demam.

Segera kunjungi dokter jika Anda mengalami demam tinggi (di atas 38ºC) setelah aborsi yang disertai sakit perut dan punggung parah sehingga Anda sulit berdiri, dan cairan vagina yang berbau tidak normal.

3. Sepsis

Dalam kebanyakan kasus, infeksi tetap berada di satu area tertentu (rahim, misalnya). Namun, dalam kasus yang lebih parah, infeksi bakteri masuk ke aliran darah Anda dan berjalan ke seluruh tubuh.

BACA JUGA:Film Love 911: Kisah Cinta Dokter dan Pemadam Kebakaran yang Penuh Liku

Ini yang disebut sebagai sepsis. Dan ketika infeksi terlanjur menyerang tubuh Anda semakin parah sehingga menyebabkan tekanan darah menurun sangat rendah, ini disebut sebagai syok sepsis. Syok sepsis setelah aborsi termasuk kondisi gawat darurat.

Ada dua faktor utama yang dapat berperan penting terhadap peningkatan risiko Anda terhadap sepsis dan pada akhirnya, syok sepsis setelah aborsi:

Aborsi yang tidak sempurna (potongan jaringan sisa kehamilan masih terperangkap dalam tubuh setelah aborsi) dan infeksi bakteri pada rahim selama aborsi (baik lewat pembedahan maupun dengan cara mandiri).

BACA JUGA:Inilah, 5 Rekomendasi Destinasi Wisata Air Terjun, di Padang Sidimpuan Yang Wajib Dikunjungi Guys

Jika Anda baru saja melakukan aborsi dan mengalami gejala berikut, segera dapatkan pertolongan medis:

1. Suhu tubuh sangat tinggi (di atas 38ºC) atau sangat rendah

2. Perdarahan berat

3. Nyeri parah

4. Lengan dan kaki pucat, juga terasa dingin

BACA JUGA:Drama Korea Shining Inheritance/Brilliant Legacy: Kisah Han Hyo Joo yang Mendadak Miskin

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan