Jangan Takut! Inilah 5 Langkah Untuk Mendukung Orang-orang Dengan Gangguan Jiwa

Reporter: POY |

Editor: Almi |

Rabu , 08 May 2024 - 16:08

Jangan Takut! Inilah 5 Langkah Untuk Mendukung Orang-orang Dengan Gangguan Jiwa-Kolase by Pagaralampos.com-net

4. Pahami keadaan mereka

Paranoia adalah gangguan mental yang membuat seseorang yang mengalaminya akan merasa bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya.

Oleh karena itu, biasanya, orang dengan paranoia akan sering merasa takut dan menjaga jarak dengan lingkungan sekitar.

Pahami keadaan mereka, dan janganlah menjauh dari mereka. Bagaimanapun keadaan mereka, mereka tetap membutuhkan kehadiran Anda.

5. Hindarilah ungkapan yang meremehkan

Hindarilah menggunakan ungkapan-ungkapan yang meremehkan cerita hidup mereka.

Contohnya adalah “Kita semua pasti punya masalah dalam hidup”, “Saya juga mengalami hal yang serupa dengan Anda”, dan “Semuanya pasti akan cepat membaik.”

Semua ungkapan tersebut, justru akan membuat penderita semakin merasa bahwa perasaan mereka tidak valid.

jangan takut! inilah 5 langkah untuk mendukung orang-orang dengan gangguan jiwa                            pagaralampos.co- sebuah video yang menunjukkan pertengkaran antara seseorang yang diduga memiliki masalah kesehatan mental dan staf bandara menjadi viral di media sosial.
gangguan tersebut disebabkan oleh orang tersebut yang menaiki pesawat secara ilegal. petugas akhirnya memaksa penumpang tersebut keluar dari kendaraan karena tidak memiliki tiket yang sah.
namun banyak netizen di kolom komentar  yang mengkritik tindakan petugas bandara terhadap pria tersebut dan menyebutnya tidak manusiawi. berurusan dengan seseorang yang menderita masalah kesehatan mental  bisa sangat melelahkan.
saat menghadapi situasi seperti ini, anda mungkin kesulitan mengetahui  apa yang bisa membantu menenangkan orang lain dan apa  yang sebenarnya bisa memperburuk situasi, atau anda mungkin tidak mengetahuinya sama sekali.
baca juga:tak perlu cemas, inilah 5 tips terbaik untuk menyembuhkan kutu air dengan cepat dan aman
layanan kesehatan nasional menulis bahwa sekitar satu dari empat orang menderita masalah kesehatan mental setiap tahunnya. artinya, sebagian besar dari anda mengenal seseorang yang sedang berjuang dengan kesehatan mental.
setiap orang terkadang bisa merasa cemas, stres, atau lemah.
meskipun hal ini mungkin normal, namun perasaan tersebut tetap bisa menjadi masalah jika  semakin memburuk, berlangsung lama, mengganggu kehidupan sehari-hari, atau tidak ditangani dengan baik.
gangguan jiwa atau penyakit jiwa adalah suatu perilaku yang disebabkan oleh gangguan jiwa yang biasanya bukan merupakan bagian dari perkembangan normal manusia.
baca juga:kepala pusing? cobalah 5 tips langkah sederhana ini yuk cek!
penyakit mental biasanya menyerang emosi dan pikiran seseorang serta dapat memengaruhi bagian tubuh mana pun. orang yang menderita gangguan jiwa biasanya menderita gangguan tidur, kelelahan, dan berbagai gangguan lainnya.
penyakit mental dan penyakit fisik tidaklah sama. meski kedua penyakit tersebut tidak dapat dipisahkan, namun  penyakit mental dan fisik tidak ditangani dengan cara yang sama.
orang yang menderita gangguan jiwa biasanya sehat secara fisik namun tidak sehat secara mental. sayangnya, belum banyak orang yang mengetahui cara menangani penderita gangguan jiwa dengan benar.
akibatnya, penderita gangguan jiwa seringkali merasa tidak ada  yang memahaminya dan suasana hatinya pun memburuk. mereka seringkali menarik diri dari lingkungan atau menyembunyikan penyakitnya agar tidak menjadi beban.
baca juga:meningkatkan daya ingat orang dewasa dengan makanan, tips dan manfaat!
padahal, penderita penyakit jiwa tidak boleh  dibiarkan begitu saja karena akan semakin menderita. sama seperti penyakit fisik lainnya, penyakit ini memerlukan perhatian dan pengobatan yang tepat.
berikut inilah 5 cara menghadapi orang ganguan jiwa yuk simak guys artikel ini:
1. hargai mereka
terkadang, salah satu hal yang paling dibutuhkan oleh orang yang mengalami gangguan mental adalah didengar. sayangnya, tidak semua orang mampu memahami dan menghargai mereka.
baca juga:hidup sehat dan tubuh bugar, begini 5 tips teruji untuk menyingkirkan rasa lemah dan lemas
padahal, ketika mereka dihargai dan didengar, pikiran dan perasaan mereka akan lebih mudah membaik.
2. jangan ikuti halusinasinya
orang dengan gangguan mental sering kali mengalami halusinasi –mereka seolah melihat, mendengar, dan merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. mungkin, anda akan bingung harus bersikap bagaimana.
atau justru, anda akan ikut serta dalam halusinasi mereka hanya untuk membuat mereka merasa “nyaman”.
baca juga:serba-serbi kesehatan mata, inilah 4 tips ampuh mengatasi mata lelah saat bekerja di depan komputer
padahal, anda lebih baik tidak ikut dalam halusinasi mereka –jangan sampai anda berpura-pura bahwa anda juga mengalami hal yang mereka halusinasikan.
3. jangan berbohong
anda mungkin pernah berasumsi bahwa seseorang yang memiliki ganguan mental bukanlah orang yang cerdas.
padahal, penyakit gangguan mental tidak ada hubungannya dengan tinkat kecerdasan seseorang. jangan pernah berbohong kepada mereka, karena hal tersebut justru akan membuat mereka tidak akan percaya anda.
baca juga:menjaga kesehatan mata, inilah 5 tips efektif untuk mengurangi ketegangan mata akibat komputer
4. pahami keadaan mereka
paranoia adalah gangguan mental yang membuat seseorang yang mengalaminya akan merasa bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya.
oleh karena itu, biasanya, orang dengan paranoia akan sering merasa takut dan menjaga jarak dengan lingkungan sekitar.
pahami keadaan mereka, dan janganlah menjauh dari mereka. bagaimanapun keadaan mereka, mereka tetap membutuhkan kehadiran anda.
baca juga:mau tahu cara menghilangkan mata panda? ini 4 tips sederhana untuk kulit wajah lebih cerah
5. hindarilah ungkapan yang meremehkan
hindarilah menggunakan ungkapan-ungkapan yang meremehkan cerita hidup mereka.
contohnya adalah “kita semua pasti punya masalah dalam hidup”, “saya juga mengalami hal yang serupa dengan anda”, dan “semuanya pasti akan cepat membaik.”
semua ungkapan tersebut, justru akan membuat penderita semakin merasa bahwa perasaan mereka tidak valid.