Jejak Sejarah Kota Depok Sebelum Menjadi Kota Administratif, Simak Sejarahnya!
Sejarah kota depok-Pagaralampos-
BACA JUGA: Mengungkap Keindahan Desa Wisata Indonesia, Destinasi Damai di Tengah Hingar-Bingar Kota!
Chastelein adalah sosok penganut katholik yang taat, tidak heran jika ia memiliki sikap yang dermawan pada para budaknya.
Sebelum meninggal, 28 Juni 1714 ia berwasiat kepada seluruh budaknya untuk memberikan mereka lahan, rumah, hewan, dan alat pertanian.
Ia juga memberikan kemerdekaan setelah sepeninggalnya.
Karena khawatir terjadi perebutan, ia menunjuk Jarong van Bali untuk memimpin dan mengatur mereka.
BACA JUGA:Surga Liburan Lebaran, Temukan Keseruan di Wisata Bahari Lamongan!
Para budak yang telah meredeka tersebut khawatir sepeninggal Jarong van Bali terjadi perebutan kekuasaan.
Akhirnya disepakati untuk menerapkan sistem demokrasi dalam pemilihan pemimpin yang disebut presiden setiap tiga tahun sekali.
Tidak ada jabatan wakil presiden, dalam menjalankan tugas-tugasnya, presiden akan dibantu oleh sekretaris.
Konsep tatanan pemerintah dibuat oleh pengacara Batavia, dijalankan pada 1913.
BACA JUGA:Keindahan Pantai Utara Lamongan, Wisata Bahari yang Tak Terlupakan!
Depok diserahkan kepada pemerintah Indonesia pada tahun 1952 oleh presiden terakhir, Matijs Jonathans melalui akta penyerahan tanah partikulir.
Jika dilihat dari Depok sebagai kotamadya memang usianya baru menginjak 22 tahun.
Namun jika dilihat dari sejarah kota Depok sebelum menjadi bagian dari wilayah Jawa Barat, Indonesia, maka usianya bisa mencapai lebih dari tiga abad.
Telah merdeka sebelum Indonesia.*