Mengenal Suku Hubula yang Unik, Melalui Festival Budaya Lembah Baliem

Selasa 02 Apr 2024 - 13:33 WIB
Reporter : dwi
Editor : dwi

Ada dua jenis perang yang dikenal di ruang lingkup kehidupan Suku Hubula.

BACA JUGA:Peyek Kacang, Sentuhan Gurih Lebaran dalam Setiap Gigitannya

BACA JUGA:Rahasia Kebahagiaan Lebaran, Resep Opor Ayam Bumbu Kuning yang Menggugah Selera

Antara lain adalah Perang Suku (Itima Wim/Wein) yaitu perang yang dilakukan antara suku yang satu dengan suku lain.

Dan juga Perang Saudara (Uim atau Uma Wim/Wein) yakni perang yang dilakukan antara suku di lingkup internal dan tidak memiliki aturan hukum adat yang jelas.

Nah, perang yang terjadi di Suku Hubula juga ada beberapa pemicunya.

Kayak dendam dari kisah masa lalu, perebutan tanah, pencurian ternak babi, hingga masalah perselingkuhan.

BACA JUGA:Karang Taruna Jagalan Gelar Gebyar Ramadhan Jidil II

BACA JUGA:Menyambut Libur Lebaran 2024 dengan Wisata Alam di Pangandaran, Lima Destinasi yang Wajib Dikunjungi!

Meski masyarakat suku yang ada di acara Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) 2023 pada membawa senjata tajam berupa tombak maupun panahan. 

Perang suku di acara itu hanya sebuah pertunjukkan saja.

Lembah Baliem ditemukan secara kebetulan pada 23 Juni 1938 oleh seorang peneliti asal Amerika bernama Richard Archbold.

Archbold melakukan penerbangan di atas lembah dengan pesawat terbang airnya PBY Catalina 2 bernama Guba II. 

BACA JUGA:Menelusuri Keindahan Alam: 10 Pantai Paling Cantik di Sumatera Utara!

BACA JUGA:Goa, Tempat Wisata Terbaru 2024 yang Keren di Gunungkidul, Yogyakarta

Pakar ilmu hewan dan filantropis ini adalah cucu industrialis minyak kaya raya, John Dustin Archbold.

Kategori :