BACA JUGA:Brasil Mempermalukan Inggris
Alasan lain: Trump akan meng-go public-kan perusahaan medianya. Yakni Truth Social. Dari kelompok Trump Media & Technology Group.
Anda sudah tahu: Truth didirikan setelah Trump sangat jengkel pada Twitter. Waktu itu nama Trump jatuh di mata masyarakat Twitter –sekarang berubah nama jadi sebuah huruf yang aneh.
Kemarahannya itu berujung pada bisnis: Trump mendirikan perusahaan medsos sejenis Twitter: Truth Social. Ia menguasai 58 persen sahamnya.
Nilai saham itu, setelah go public bisa mencapai USD 3 miliar. Bisa untuk jaminan kalau hanya satu bond sekecil 464 juta.
BACA JUGA:Melanjutkan Tren Kemenangan
Itu kalau go public-nya berhasil. Khususnya kalau Trump berhasil menggelembungkan nilai di pasar modal. Banyak cara untuk itu –Trump adalah jagoannya. Tidak perlu minta nasihat jagoan serupa dari Indonesia. Paling hanya perlu studi banding ke GoTo.
Dengan rencana go public Truth Social itu pengadilan tidak perlu khawatir lagi. Pasti terbayar.
Tapi pengadilan di Amerika tidak berurusan dengan khawatir atau tidak khawatir.
Pengadilan akan bikin keputusan independen. Kita lihat perkembangannya besok. Kita tunggu info terbaru itu dari Bung Mirwan Mirza --please, tolong sekali ini saja: tulislah apa keputusan pengadilan besok. Saya lagi sangat repot di Tiongkok. Atau Trump ternyata mendadak dapat bantuan dari sahabatnya yang lain lagi hari ini.
BACA JUGA:Imbau Orangtua Awasi Anak-anak Tidak Bermain Percon
Tanda-tanda jalan buntu itu juga dibaca pengadilan. Tiga hari lalu petugas pengadilan sudah mendatangi lokasi aset Trump. Termasuk lapangan golf di New Jersey yang hanya sepelemparan pandang dari Manhattan. Di Manhattan sendiri ada Trump Tower --di sebelah Central Park itu. Semua akan dibekukan kalau Trump gagal cari uang Rp 70 triliun dalam sehari ini.
Berita baiknya: orang kaya ternyata ada juga kalanya sulit cari pinjaman. Kaya dan miskin ternyata sama saja. Sama? (*)