Sementara itu, Ketua Komunitas Balon Wonosobo, Agam Setyobudi mengapresiasi dan mendukung kegiatan festival mudik dengan melibatkan komunitasnya.
Selain itu, festival mudik dan balon ini berimplikasi pada UMKM lokal dan perputaran uang di Wonosobo meningkat sehingga diharapkan membantu dan memberi dampak yang positif bagi masyarakat Wonosobo.
''Kejadian ini tentu berdampak pada perekonomian, karena banyak pengunjung dari luar Wonosobo yang ikut menikmati festival balon sehingga akan lebih banyak masyarakat yang terbantu dari rumah makan hingga penginapan,'' ujarnya.
BACA JUGA:Memanjakan Mata Dengan Keindahan Pesona Alam Faturmasi NTT
BACA JUGA:Berkesan! Trekking di Wisata Air Terjun Coban Jodo Malang
Dijelaskan Agam, tradisi menerbangkan balon di Wonosobo sudah ada sejak tahun 1930-an.
Ciri khas balon di sini yaitu mempunyai ciri khas motif batik hingga motif modern yang unik dengan menonjolkan estetika.
''Motif dan kerapian dalam pembuatan menjadi prioritas karena ada gengsi antar kelompok pembuat balon yang selalu melahirkan motif dan kreasi yang unik tentunya dalam sisi yang positif,'' tandasnya.
Dia mengisahkan, termasuk pernah membuat balon raksasa dengan panjang 25 meter saar bekerja sama dengan tim Jejak Petualang Trans 7.
BACA JUGA:Kelola Keuangan Negara Secara Baik dan Tepat
BACA JUGA:Berkumpul dan Berbagi Cerita, 5 Rekomendasi Tempat Ngabuburit yang Mengasyikkan di Solo
Dengan anggota 3.000 orang, termasuk optimistis, komunitas balon ikut mendukung pengembangan pariwisata di Wonosobo.
Jadwal Festival Balon di Wonosobo 2024
Festival Balon Kembaran (11-14 April)
Festival Balon Semayu (12 April)
BACA JUGA:Terbaru! Destinasi Wisata Bukit Pulepayung di Yogyakarta