Setiap balon tradisional diisi dengan udara melalui metode pengasapan yang dihasilkan dari pembakaran batok kelapa di tungku bekas kaleng biskuit kurang lebih selama 30 menit oleh kurang lebih 5-7 orang dengan sangat kompak.
BACA JUGA:Pj Wako Terima Audiensi Kepala Biro Organisasi Sumsel
BACA JUGA:Menyelusuri Keindahan Malam di Kota Kecil Semarang
Setiap balon yang dibuat, lanjut dia, melalui proses yang rumit memerlukan waktu pembuatan rata-rata dua minggu hingga satu bulan lamanya.
''Nantinya balon-balon tersebut akan setinggi rata-rata 75-150 meter dan tidak boleh dilepas.
Balon akan diturunkan jika sudah mulai kehabisan udara dan akan diasapi lagi jika masih memungkinkan cuacanya untuk terisi kembali,'' imbuhnya.
Akan ada 140 Stan Kuliner.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Situs Warisan Dunia Khiva di Uzbekistan
BACA JUGA:Dukung Pengembangan Usaha Ekonomi Kreatif di Pagaralam
Selain festival balon, dalam Puncak Festival Mudik juga digelar festival kuliner yang terdiri atas kuliner tradisional untuk mengobati rasa rindu para pemudik dengan makanan dan jajanan khas Wonosobo serta jenis kuliner modern yang selalu digemari masyarakat di semua kalangan.
Ada juga stan kopi khas Wonosobo, serta berbagai jenis minuman yang menggugah selera.
Di Puncak Festival Mudik 2024 Alun-Alun Wonosobo rencananya akan ada 140 stan kuliner dan minuman di sekitar alun-alun dan Jalan Merdeka.
Di sisi lain masyarakat juga akan dihibur dengan pertunjukan seni budaya seperti lengger, kuda lumping dan berbagai pertunjukan seni lainnya.
BACA JUGA:Tiada Tara! Ini 7 Tempat Wisata Kuno di Uzbekistan
BACA JUGA:Sejarah Pembangunan Gereja Katolik, Graha Maria Annai Velangkanni
''Diharapkan melalui acara ini, perekonomian masyarakat terus meningkat di samping sebagai atraksi wisata untuk menarik kunjungan wisata ke Wonosobo dan juga sebagai upaya pelestarian tradisi balon Wonosobo agar terus dikembangkan oleh generasi muda dan tidak punah,'' tutupnya.