Namun, Kahlo sebenarnya tidak pernah benar-benar pulih dari cederanya tersebut.
Selama sisa hidupnya, Kahlo kerap merasakan sakit yang sering kambuh, yakni rasa nyeri ekstrim hingga membuat dirinya harus ke rumah sakit sehingga bisa berbaring di tempat tidur selama berbulan-bulan.
Kendati demikian, Kahlo tetap tidak menyerah. Ia justru memulai karir sebagai pelukis yang membuat namanya dikenang hingga saat ini.
BACA JUGA:Kelola Keuangan Negara Secara Baik dan Tepat
Tema potret diri merupakan pilihan utama Kahlo dalam berkarya.
Ayah dan ibunya juga mendukung kegiatan Kahlo, bahkan turut memberikan sandaran papan gambar khusus agar sang anak bisa melukis di tempat tidur. Dari total 200-an lukisan, sebagian besarnya adalah potret diri.
Hampi semua kritikus yang menafsirkan hasil lukisan tersebut menggambarkan simbolis luka fisik dan psikologis Kahlo.
Kisah kehidupan Kahlo selanjutnya tertuang di dalam film ini.
BACA JUGA:Tradisi Bangunkan Sahur yang Masih Ada Hingga Saat Ini
Pemeran Film Frida
Salma Hayek memerankan tokoh Frida Kahlo di film tersebut. Ia berhasil menggambarkan sosok Kahlo yang pantang menyerah meski dengan kekurangannya.
Ada juga aktif Alfred Molina yang memerankan tokoh pelukis mural, Diego Rivera.
Kahlo berkunjung ke rumahnya untuk mendiskusikan hobi melukis yang mulai muncul.
BACA JUGA:Penjualan Meningkat Drastis Selama Ramadhan
Sejak saat itu, mereka sering menghabiskan waktu bersama.
Seiring berjalannya waktu, tumbuh benih-benih cinta yang membuat Diego akhirnya mengungkapkan perasaannya.