PAGARALAMPOS.CO - Pura Luhur Uluwatu atau Pura Uluwatu merupakan pura yang berada di wilayah Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali.
Pura yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin.
Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari abad ke-11 bernama Empu Kuturan.
Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat, Ini 6 Kuliner khas Ramadan di Jambi yang harus dicoba Di Rumah
BACA JUGA:Menggali Kelezatan, 7 Kuliner Khas Ramadan Riau yang Lezat untuk Menyambut Berbuka Puasa
Tidak diketahui secara jelas kapan pura uluwatu dibangun oleh Mpu Kuturan atau Mpu Rajakreta pada masa pemerintahan suami-istri Sri Msula-Masuli pada sekitar abad XI.
Namun, ada fakta menarik dari tinggalan historis di Pura Luhur Uluwatu.
Tinggalan kuno di pura ini berupa candi kurung atau kori gelung agung yang menjulang megah membatasi areal jaba tengah dengan jeroan pura, diprediksi pura ini sudah ada sejak abad ke-8.
Candi kuno itu menatahkan hitungan tahun Isaka dengan candrasangkala gana sawang gana yang berarti tahun Isaka 808 atau sekitar 886 Masehi.
BACA JUGA:Tongkonan! Mengulik Rumah Adat Toraja yang Memiliki Banyak Keunikan
BACA JUGA:Menjadi Identitas Negara! Begini Jejak Sejarah Batik di Indonesia
Jadi, sebelum datangnya Mpu Kuturan ke Bali.
Pura Luhur Uluwatu Berperan mempunyai peranan penting dalam ista dewata Bali. Dalam PadmaBhuana di Bali Purai Uluwatu terletak di daerah baratdaya, dimana merupakan tempat memuja dewa Rudra.
Selain posisi geografis, keunikan lain dari Pura Luhur Uluwatu adalah arah pemujaan yang menuju Barat Daya.