Di kompleks bebatuan megalitikum itu di kelilingi oleh bangunan yang disebut Balakkayan.
BACA JUGA:Masa Depan Mata Uang Digital, 7 Coin yang Mengguncang Pasar Kripto Tahun Ini
BACA JUGA:Suku Gayo Salah Satu Etnis Tertua di Nusantara, Begini Sejarahnya
Bangunan ini digunakan sebagai tempat menyantap daging hewan.
Ada juga bangunan yang berfungsi sebagai tempat persemayaman jenazah saat upacara adat berlangsung.
Sedangkan Tongkonan adalah salah satu bangunan yang berfungsi sebagai tempat duduk tamu untuk menyaksikan upacara adat.
Saat berjalan lebih dalam ke kompleks tersebut, terdapat sebuah batu besar yang digunakan untuk menyimpan jenazah para pemuka adat dan keluarga bangsawan.
BACA JUGA:Navigasi Pasar Kripto 2024, 7 Coin yang Sedang Cuan dan Berpotensi Menghasilkan Keuntungan Besar
BACA JUGA:Jejak Peradaban Suku Kerinci, Menelusuri Sejarah dan Kebudayaan yang Kaya
Kawasan Bori Kalimbuang dibagi menjadi beberapa area berdasarkan fungsinya.
Salah satunya adalah Rante Kalimbuang, yakni tempat upacara penguburan adat Rambu Solo.
Dalam upacara itu, dibutuhkan peralatan seperti Lakkian (tempat mayat dibaringkan), Saringan (usungan jenazah), Balakkayan (panggung membagi daging kurban) yang juga bisa kamu lihat di Rante Kalimbuang.
Tiap menhir di Bori Kalimbuang didirikan untuk menghormati leluhur mereka yang meninggal.
BACA JUGA:7 Coin yang Sedang Cuan di Tahun 2024, Potensi Investasi Kripto yang Menarik
BACA JUGA:Jejak Sejarah Suku Komering Sumatera Selatan
Membangun menhir baru pun harus disertai upacara adat Rapasan Sapurandan yang sakral. Dalam upacara itu harus dikurbankan 24 kerbau.