Film ini mengangkat sejarah kelam Korea yang saat itu berada di bawah kepemimpinan Raja Lalim bernama Yeonsangun (1476-1506, bertakhta pada 1949-1506).
Menurut data sejarah, Yeonsangun mendapatkan predikat sebagai raja terburuk di sepanjang Dinasti Joseon.
Hal itu karena perilaku Sang Raja yang benar-benar tidak masuk akal.
Raja Yeonsangun adalah putra tertua dari Raja Seongjong dan istri keduanya, Nyonya Yoon.
BACA JUGA:Siap Dengarkan Keluhan dan Aspirasi Masyarakat
Sebagai anak tertua tetapi bukan dari ratu, ia sebenarnya hidup dengan normal dan bahkan tidak ada keinginan menjadi Raja.
Namun, putra mahkota yang merupakan anak laki-laki Ratu pada saat itu meninggal dunia dan akhirnya Yi Yung maju untuk menjadi pemerintah Joseon. Di sinilah mulainya perilaku buruk Yeonsangun.
Kehidupan Yi Yung
Yeonsangun memiliki nama kecil sebagai Yi Yung. Ketika baru naik tahta, ia terkenal sebagai raja yang bijaksana dan baik serta seorang administrator cekatan.
BACA JUGA:Masuk Kategori Luar Biasa
Raja Yeonsangun ternyata berubah ketika mengetahui fakta di balik kematian sang ibu. Inilah yang diangkat ke dalam film.
Ia akhirnya mengetahui fata bahwa sang ibu meninggal tanpa mendapatkan gelar anumerta.
Padahal, anaknya telah menjadi raja. Jadi, sudah seharusnya sang ibu mendapatkan gelar kehormatan.
Penghapusan gelar tersebut ternyata bukan tanpa sebab, melainkan karena dulu selir Yoon adalah pencemburu berat dan ia pernah melakukan aksi pembunuhan keji terhadap selir yang ia tidak sukai.
BACA JUGA:Optimis Rebut Kursi ke-7
Selain itu, Ibu suri Insu juga tahu jika Yoon memiliki bekas luka sehingga tidak pantas bersanding dengan raja. Fakta inipun membuat Yeonsangun marah.