JAKARTA – Seekor oarfish berukuran 3,8 meter ditemukan dengan luka parah di sebuah pantai di provinsi Leyte, Filipina awal pekan ini.
Ikan laut dalam yang kerap dijuluki ‘pertanda malapetaka’ ini ditemukan oleh seorang nelayan pada Rabu 14 Februari, saat mereka sedang menjelajahi pantai. Penduduk desa segera menghubungi petugas satwa liar setempat, berharap mereka bisa menyelamatkan makhluk laut malang itu.
Namun, oarfish tersebut mati sebelum sampai ke pantai karena luka parah di wajahnya, termasuk "cacat dan pendarahan hebat". Oarfish adalah makhluk laut dalam yang sangat langka dan terlihat seperti persilangan antara belut dan ular. Mereka biasanya hidup di kedalaman hingga 1.000 m, memakan ikan-ikan kecil di lautan tropis.
BACA JUGA:Diberi Nama Prabowo Gibran
Sangat jarang mereka terlihat di kedalaman yang lebih kecil, karena arus laut menarik mereka ke pantai yang lebih dangkal di mana mereka terdampar.
Oarfish juga dikaitkan dengan bencana alam, dan beberapa penganut mistik mengklaim penemuan mereka terjadi sebelum gempa bumi besar.
Namun, para pejabat mendesak penduduk setempat untuk tidak panik setelah penemuan terbaru tersebut, dan bersikeras bahwa cerita rakyat tersebut tidak ada substansinya.
BACA JUGA:Pemilu 2024, Kamtibmas Pagaralam Berjalan Kondusif
Kantor Pertanian Kota setempat mengatakan dalam sebuah pernyataan seperti diwartakan oleh Viral Press:
“Setelah diperiksa, ditemukan bahwa oarfish menderita luka parah di wajahnya, termasuk cacat dan pendarahan hebat. Oarfish, juga dikenal sebagai Regalecus glesne, adalah makhluk laut dalam yang memiliki ciri khas tubuh memanjang seperti pita.”
“Ditemukan di kedalaman 200m hingga 1.000m, makanan utama mereka adalah ikan kecil, cumi-cumi, dan plankton.
BACA JUGA:Saling Sepak
Meskipun langka, oarfish sering dikaitkan dengan mitos, seperti meramalkan gempa bumi. Namun, tidak ada bukti ilmiah bukti yang mendukung keyakinan ini, meskipun kadang-kadang terjadi penampakan secara kebetulan selama peristiwa seismik.” (net)