Sejarah Perang Jawa, 1741 - 1743

Rabu 08 Nov 2023 - 15:22 WIB
Reporter : JOKO WALUYO
Editor : JOKO WALUYO

BACA JUGA:Drama Korea Dark Hole, Investasi di Kota Mati

Peristiwa Kunci dalam Perang Jawa

Perang Jawa benar-benar meletus pada tahun 1741 ketika konflik di Batavia memicu gelombang perlawanan di Jawa Tengah dan Timur.

Sunan Mataram Pakono, pemimpin lokal, memilih mendukung pemberontak Tionghoa sambil berpura-pura membantu Belanda.

Pada 1 Februari 1741, pertempuran pertama pecah di Pati, dan konflik segera menyebar ke seluruh Jawa Tengah.

Orang Jawa setempat turut membantu para pemberontak Tionghoa sambil berpura-pura melawan mereka, sehingga menimbulkan kebingungan di antara pasukan Belanda.

BACA JUGA:AC Milan Akhirnya Meraih Kemenangan Pertama Liga Champions

Selama pertempuran, tentara gabungan Tionghoa dan Jawa berhasil mendekati kota Semarang.

Namun, situasi menjadi semakin tidak stabil secara mental bagi para pemberontak Tionghoa setelah merebut kota-kota seperti Rembang, Tanjung, dan Jepara.

Pada Juni 1741, mereka mengepung kota Semarang.

Pngeran Cakraningrat 4 dari Madura, yang awalnya mendukung Belanda, akhirnya bergabung dalam pertempuran untuk membantu Belanda.

BACA JUGA:Film Train to Busan, Serangan Zombie di Kereta Api

Dengan kejam, ia membantai semua orang Tionghoa yang dapat ia temui dan berhasil memadamkan pemberontakan di Jawa Timur.

Ketika Belanda melancarkan kampanye militer pada tahun 1742, pihak lain dalam Perang Jawa ingin melanjutkan perang.

Hal ini mengarah pada perpecahan di pihak pemberontak, di mana Pangeran Cakraningrat 4 tidak diakui oleh beberapa pemberontak, dan Raden Mas Garendi terpilih sebagai pemimpin baru.

Sementara itu, Belanda berhasil merebut kembali sebagian besar kota di pantai utara Jawa.

Kategori :

Terkait

Rabu 08 Nov 2023 - 15:22 WIB

Sejarah Perang Jawa, 1741 - 1743

Selasa 07 Nov 2023 - 13:41 WIB

Sejarah Perang Jawa, 1741 - 1743