PAGARALAMPOS.CO- ‘The Himalayas’ adalah salah satu contoh film yang menerjemahkan arti dari sebuah pendakian.
Kalo biasanya film-film sejenis selalu menitik beratkan ‘puncak gunung’ sebagai tujuan dari pendakian, film ini justru menjadikan pendakian sebagai misi penyelamatan.
Mendengar kata ‘penyelamatan’ objek yang terlintas pasti merujuk pada seorang pendaki, tapi apa jadinya jika yang diselamatkan bukanlah manusia seutuhnya, melainkan hanya raganya. Bingung kan lo?
Bagi kebanyakan orang, mencapai puncak adalah tujuan dari sebuah pendakian. Secara filosofis ada yang bilang juga ketika di puncak gunung, kita akan merasakan diri kita seutuhnya.
BACA JUGA:Film Meru (2015), Penaklukan Puncak Meru
Agak lebay emang, tapi itulah bisa jadi kata-kata sakti nan mujarab buat para pendaki pemula hingga profesional.
Oke, ‘The Himalayas’ dibuka lewat kehadiran Um Hong-gil (Hwang Jung-min), pendaki kawakan sekaligus pemimpin tim penyelamatan tersebut.
Tujuan mereka mendaki Everest adalah menemukan jasad Park Moo-taek (Jung Wo) dan Park Jung-bok (Kim In-kwon) yang beberapa bulan sebelumnya dikabarkan hilang dan meninggal pada dua pos terakhir sebelum puncak Everest.
Film yang diangkat berdasarkan kisah nyata ini berjalan mundur dan mengisahkan dimulainya persahabatan antara Hong-gil dan Moo-taek.
BACA JUGA:Sinopsis Film Everest: Kisah Nyata Perjalanan Pendakian Menuju Puncak Tertinggi
Sebagai pendaki kawakan, Hong-gil sebenarnya telah memperingatkan Moo-taek dan Jung-bok supaya tidak mendaki gunung Everest untuk kedua kalinya karena nyaris tewas saat pendakian pertama mereka.
Engga menyerah sampai di situ aja, Moo-taek justru mencoba kedua kalinya untuk masuk ke regu pendakian yang dipimpin oleh Hong-gil, alhasil persabahatan kedua justru menjadi makin erat layaknya guru dan murid.
Moo-taek yang tadinya dianggap cupu, justru dijadikan suksesor Hong-gil saat dirinya pensiun. Momentum peralihan Moo-taek menjadi seorang kapten tim menjadi krisis dalam alur ‘The Himalayas’.
Disutradarai oleh Lee Suk Hoon, film ini emang lebih mengedepankan sisi drama dibandingkan lanskap Himalaya sebagai latar cerita.
BACA JUGA:Film North Face (2008), Diangkat Dari Kisah Nyata