KORANPAGARALAMPOS.COM - Belakangan ini dunia teknologi sedang ramai membicarakan fenomena baru bernama AI open source.
Istilah ini mengacu pada kecerdasan buatan yang kode dan sistemnya bisa diakses publik secara bebas.
Siapa pun bisa mempelajari, mengembangkan, bahkan memodifikasi AI sesuai kebutuhan masing-masing.
Sekilas terdengar menarik karena bisa mempercepat inovasi, tapi ternyata ada risiko besar di baliknya.
BACA JUGA:Yuk Simak Inovasi Gila Mobil Listrik yang Bisa Isi Baterai Langsung dari Jalanan
AI open source dianggap sebagai langkah besar menuju demokratisasi teknologi di seluruh dunia.
Dengan sistem terbuka, pengembang kecil bisa bersaing dengan perusahaan raksasa tanpa biaya mahal.
Mereka bisa menciptakan aplikasi pintar, sistem analisis data, atau asisten digital dengan mudah.
Inilah yang membuat banyak kalangan menyebut AI open source sebagai revolusi baru di era digital.
BACA JUGA:Yuk Kenalan dengan HP Gaming Anti Panas Berkat Teknologi Cooling AI yang Bikin Main Semakin Ngebut
Namun di sisi lain, keterbukaan ini juga memunculkan kekhawatiran tentang penyalahgunaan teknologi.
Karena siapa pun bisa mengunduh dan memodifikasi sistem AI tanpa pengawasan yang ketat.
Bayangkan jika AI digunakan untuk membuat berita palsu, deepfake, atau manipulasi data publik.
Hal seperti ini bisa menimbulkan dampak sosial dan politik yang sulit dikendalikan.
BACA JUGA:Yuk Cari Tahu, Inilah Resep Masakan Nusantara Mie Aceh yang Patut Dicoba!