Proyek satelit swarm ini juga menjadi bukti bahwa masa depan eksplorasi luar angkasa akan mengandalkan kolaborasi antara kecerdasan buatan dan teknologi miniatur.
Alih alih satu teleskop besar di satu titik kini ratusan mata kecil di langit bekerja bersama mengamati alam semesta dari berbagai sudut.
Konsep ini mengubah cara kita memahami skala dan bentuk galaksi yang selama ini hanya bisa dibayangkan melalui simulasi komputer.
BACA JUGA:Pertarungan Raksasa Teknologi Dunia untuk Menciptakan Chip AI Paling Cepat Sepanjang Sejarah
Satelit swarm untuk membuat peta 3D galaksi adalah langkah besar dalam perjalanan panjang manusia memahami tempatnya di alam semesta.
Dari sekumpulan titik cahaya di langit kini kita bisa melihat pola kompleks yang menghubungkan semuanya.
Setiap satelit kecil itu seperti neuron dalam otak kosmik yang sedang berpikir tentang asal usul bintang dan takdir ruang waktu.
Dan di antara miliaran titik cahaya itu terselip satu planet biru kecil tempat manusia berdiri menatap langit dan mencoba mengerti arti keberadaannya.