Teknologi di balik satelit swarm ini sangat kompleks dan mengesankan.
Setiap unit satelit berukuran tidak lebih besar dari koper namun dibekali dengan kamera spektrometer dan pemindai foton berkecepatan tinggi.
Mereka diluncurkan dalam kelompok dan menyebar secara otomatis mengikuti pola orbit yang telah dihitung oleh algoritma otonom.
Dalam beberapa minggu saja ratusan satelit bisa menutupi area ruang yang luas hingga puluhan tahun cahaya dari titik awal.
BACA JUGA:Ayo Jelajahi Dunia Virtual! Intip Teknologi di Balik Headset VR yang Bikin Nyata
Salah satu keunggulan sistem swarm adalah kemampuannya memperbarui peta galaksi secara real time.
Setiap kali bintang meledak atau muncul objek baru di ruang antarbintang data langsung diperbarui dan dimasukkan ke dalam peta 3D.
Hal ini memungkinkan para astronom memantau perubahan galaksi secara dinamis.
Mereka dapat melihat bagaimana materi gelap mengalir membentuk struktur raksasa dan bagaimana bintang muda lahir dari awan gas yang mengembang.
BACA JUGA:Yuk Intip Teknologi Mobil Listrik yang Sekarang Bisa Jadi Power Bank Rumah Tangga
Selain untuk penelitian ilmiah peta 3D galaksi dari satelit swarm juga memiliki manfaat luas bagi navigasi antariksa masa depan.
Kapal luar angkasa yang berlayar jauh dari bumi dapat menggunakan peta ini sebagai panduan untuk menentukan arah dan kecepatan.
Dengan orientasi bintang yang akurat perjalanan antarbintang bisa dilakukan lebih aman dan efisien.
Dalam jangka panjang peta ini akan menjadi fondasi bagi sistem GPS kosmik yang akan memandu manusia menjelajahi galaksi lain.
BACA JUGA:Bumi Kini Terhubung Langsung dengan Stasiun Luar Angkasa Berkat Teknologi Ini
Semua bergerak dalam harmoni digital yang sempurna.