KORANPAGARALAMPOS.COM - Indramayu, sebuah kabupaten di pesisir utara Jawa Barat, punya banyak pesona kuliner yang mungkin belum banyak diketahui. Salah satunya adalah Burbacek, singkatan dari Bubur Rumbah Cecek.
Uniknya, burbacek ini bukan sekadar bubur ayam biasa, melainkan perpaduan bubur dengan rumbah (sayuran rebus dengan bumbu kacang), dan yang paling istimewa: kuah ikan pindang. Ini adalah kuliner yang wajib dicoba bagi siapa saja yang ingin merasakan sensasi rasa yang berbeda.
BACA JUGA:Bakso Nikmat di Desa Handapherang Ciamis, Surga Kuliner yang Wajib Dikunjungi
Perpaduan Rasa yang Tak Terduga
Burbacek adalah salah satu contoh kuliner inovatif yang lahir dari kearifan lokal. Sekilas, bubur, rumbah, dan kuah pindang mungkin terdengar aneh jika disatukan.
Namun, di tangan masyarakat Indramayu, ketiga elemen ini justru menciptakan harmoni rasa yang luar biasa.
Buburnya sendiri adalah bubur nasi putih biasa, dimasak hingga lembut dan pulen. Ini menjadi dasar yang netral untuk menampung kekayaan rasa dari elemen lainnya. Kemudian, ada rumbah, yang mirip dengan pecel atau gado-gado.
Rumbah ini terdiri dari aneka sayuran rebus seperti kangkung, tauge, kacang panjang, atau genjer, yang disiram dengan bumbu kacang pedas gurih.
BACA JUGA:Rose Flower Restaurant Bandung, Destinasi Kuliner Seafood yang Bikin Ketagihan
BACA JUGA:Toga Peak Cafe Sumedang, Nikmati Kuliner Cozy dengan Pemandangan Ketinggian
Bumbu kacangnya tidak terlalu kental, cenderung lebih encer dibandingkan bumbu pecel pada umumnya, sehingga mudah bercampur dengan bubur.
Puncaknya adalah kuah ikan pindang. Ini adalah rahasia utama yang membuat burbacek sangat unik dan berbeda dari bubur lainnya.
Kuah pindang terbuat dari rebusan ikan pindang (biasanya ikan tongkol atau bandeng yang diasinkan dan dibumbui), dengan tambahan bumbu rempah seperti bawang merah, bawang putih, cabai, asam jawa, dan sedikit gula.
Hasilnya adalah kuah yang segar, sedikit asam, pedas, dan memiliki aroma ikan yang kuat namun tidak amis.