BACA JUGA:Ada Yang Baru Nih Guys Resep Mie Kering Tradisional Praktis 2025!
Akhirnya saya beranikan diri menghubungi Adi Susilo. Jumat. Ternyata Adi ramah sekali. Masih seperti khasnya Arek Suroboyo. Saat itu pun saya ditunggu: di arena Indy 500. Sekalian bisa lihat bagaimana ia menyiapkan mobil pembalap.
Sayang, saya sudah janji ke Purdue University dan ke Notre Dame University. Saya pun bertanya: apakah punya waktu selain Jumat itu.
"Besok, Sabtu sore saya sudah bebas," katanya.
"Sabtu sore? Anda bisa? Bukankah Minggu hari balapan? Bukankah Sabtu adalah puncak kesibukan Anda?"
BACA JUGA:Kelezatan Makanan Tradisional Khas Padang, yang Wajib Dicoba!
"Ini beda dengan Formula 1," jawab Adi. "Di Indy 500 sehari sebelum balapan justru libur. Pembalapnya wajib ikut parade semua," tambahnya.
Saya pikir, sehari sebelum perlombaan untuk balapan seleksi penentuan urutan posisi start di balapan hari Minggu. Ternyata tidak seperti di Formula 1.
Maka kami sepakat: Sabtu sore keluar kota. Makan malam. Di restoran Indonesia Mayasari milik Maya. Di Greensburg. Satu jam dari Indianapolis.
"Saya jemput pukul 5 sore," katanya.
BACA JUGA:Menjelajahi Jajanan Tradisional Kue Lumpur Pandan, Manis Dan Lembut Cocok Untuk Segala Acara!
Kami pun satu mobil ke Greensburg. Adi yang pegang kemudi. "Jangan ngebut ya," pinta saya. Di Jerman ia pernah menjalankan mobil 300 km/jam. Di sana tidak ada aturan batas kecepatan. Yakni di jalan-jalan tolnya yang gratis.
Di sepanjang perjalanan saya tidak bertanya yang berat-berat ke Adi. Semua hal sudah ditanyakan oleh cucu Pak Iskan di podcast. Saya lebih banyak bertanya soal keluarga.
Ayah Adi ternyata seorang dosen. Ibunya alumni IKIP Malang. Sang ayah arsitek lulusan ITS Surabaya. Lalu menjadi dosen di fakultas arsitektur Universitas Kristen Petra.
Saat Adi baru berusia dua tahun ayahnya dapat beasiswa ke Sydney Australia. Itu beasiswa dari UK Petra untuk S-2. Adi diajak serta. Pun adik laki-lakinya yang baru berusia satu tahun.
BACA JUGA:Catat Sekarang Juga Resep Ayam Goreng kremes Terbaru 2025!