Jajanan ini sering dihidangkan dalam acara adat dan perayaan keluarga, menunjukkan bahwa kuliner NTT tidak sekadar makanan, tetapi juga bagian dari budaya dan kehidupan sosial masyarakatnya.
Lebih dari sekadar cita rasa, kuliner NTT memiliki nilai budaya yang mendalam.
Beberapa makanan khas sering disajikan dalam acara adat, pernikahan, hingga upacara keagamaan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Hal ini membuktikan bahwa makanan khas NTT bukan hanya sekadar hidangan, tetapi juga identitas budaya yang perlu dilestarikan.
BACA JUGA:Pedas Menyegarkan Dan Menggugah Selera Begini Cara Bikin Sayur Asam Khas Jawa!
Berikut adalah empat makanan khas NTT dengan cita rasa autentik yang patut dicoba:
1. Kompiang
Roti Kompiang memiliki bentuk datar dan bulat dengan permukaan berwarna kecoklatan, dihiasi taburan wijen yang disebut "longa" dalam bahasa Manggarai.
Proses pembuatannya cukup unik, di mana adonan diuleni secara manual hingga mendapatkan tekstur yang diinginkan sebelum dipanggang menggunakan oven atau bara api.
BACA JUGA:Cita Rasa Makanan Khas Bandung, Yang Wow?
Aroma khas yang muncul saat proses pemanggangan menjadi daya tarik tersendiri. Wijen yang berlimpah di atasnya tidak hanya menambah keindahan visual tetapi juga menghadirkan rasa gurih yang khas.
Toko Kompiang Lejong di Labuan Bajo dikenal sebagai salah satu tempat populer yang menjual roti ini, menjadikannya tujuan kuliner yang banyak diminati wisatawan.
2. Kolo
Kolo merupakan sajian tradisional NTT yang dimasak menggunakan batang bambu, sehingga menghasilkan aroma dan cita rasa yang unik.
BACA JUGA:Resep Sayur Asem Jawa Sederhana yang Pedas Menyegarkan!
Proses pembuatannya melibatkan pencampuran beras dengan bawang merah, bawang putih, daun salam, dan santan, kemudian dimasukkan ke dalam bambu yang telah dibersihkan.