Pertamax Oplos

Senin 03 Mar 2025 - 21:13 WIB
Reporter : Thom Yorke
Editor : Thom Yorke

BACA JUGA:Perketat Keamanan Lingkungan dengan Sisikamling

Setiap membangun kilang harus jelas dulu akan mendapat minyak mentah dari mana. Baru desainnya disesuaikan.

Untuk bisa mandiri,  BBM masih harus dibangun beberapa kilang lagi. Agar tidak tergantung pada orang seperti Mohamad Reza Khalid. Begitu hebatnya tuduhan oplosan ini.

Sampai orang seperti Ahok, komut Pertamina saat itu, mengaku tidak tahu ada praktek seperti itu. Ahok menyarankan dibongkar habis saja ke mana uangnya mengalir.

Saya memuji wartawan Liputan6 yang mewawancarai Ahok dengan sangat baik. Eksklusif. Anda lihat sendiri videonya.

BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga Charged Baycat, Motor Listrik Terbaru dengan Fast Charging 30 Menit

Untuk membersihkan Pertamina harusnya Ahok, di video itu, jadi direktur utama. Bukan komisaris utama. Jabatan komut hanya seperti macan ompong. Tidak bisa memecat. Kalau bisa memecat sudah ia pecat  semua.

"Tapi lebih baik jadi macan ompong dari pada macan sirkus," katanya di Liputan6 itu. Saya tidak bisa menebak siapa yang ia maksud dengan macan sirkus.

Maksudnya: jadi macam ompong masih bisa menyemprot dan memarahi mereka. Meskipun yang dimarahi biasanya hanya diam menunduk sepanjang rapat.

"Kalau saya yang jadi dirut satu hari bisa saya beresi," katanya.

Saya setuju dengan Ahok. Pertamina buka-bukaan saja. Toh uang hampir seribu triliun itu masuk ke perusahaan. Ups...bukan begitu. Pertamina beli bensin oplosan dengan harga Ron 92. Padahal yang diterima dari pedagang hanya Ron 90.

BACA JUGA:Ini Tips Cara Menghilangkan Iklan di Hp Android

Berarti uang hampir Rp 1.000 triliun itu masuk ke penjual oplosan? Pertamina membeli dengan harga Ron 92 menjual dengan Ron 92. Tidak dapat apa-apa. Pertamina tertipu hampir seribu triliun. Kerugian negara.

Berarti seluruh karyawan Pertamina juga harus marah: perusahaanya ditipu hampir seribu triliun.

Mengapa bisa ditipu. Selama lima tahun. Senilai sampai hampir seribu triliun. Ahok saja tidak tahu. Apalagi karyawan biasa Pertamina.

Namun Ahok juga seperti agak meragukan tuduhan itu benar-benar terjadi. Jangan-jangan, ia bilang, latar belakangnya hanya ingin ganti pemain saja. "Kejagung kan menduga, boleh juga dong kita juga menduga," katanya.

Kategori :

Terkait

Senin 03 Mar 2025 - 21:21 WIB

Pertahankan Identitas Bangsa

Senin 03 Mar 2025 - 21:19 WIB

Wujudkan Pelayanan Kesehatan Lebih Baik

Senin 03 Mar 2025 - 21:13 WIB

Pertamax Oplos