Pada April 2024, CEO Polytron Hariono telah mengungkapkan rencana besar perusahaan untuk mengembangkan bisnis EV.
"Pengembangan ke depannya bisnis kita salah satunya EV. Artinya semua, termasuk mobil dan kendaraan komersial. Mungkin tahun depan (mulai pengembangan) atau akhir tahun ini kita mulai," kata Hariono.
Namun, Hariono juga mengakui bahwa pengembangan mobil listrik akan menghadapi tantangan lebih besar dibandingkan dengan motor listrik.
Hal ini disebabkan oleh kompetisi yang semakin ketat dari berbagai negara seperti China, Eropa, hingga Vietnam. Selain itu, adopsi teknologi baru di kalangan konsumen masih menjadi tantangan tersendiri.
Tantangan dan Prospek Pasar Mobil Listrik
Menurut Hariono, penetrasi pasar mobil listrik mungkin akan mengalami perjalanan yang mirip dengan transisi dari TV layar cembung ke TV LCD.
"Saat itu masih banyak orang yang sulit berganti dari TV model layar cembung ke LCD yang tipis. Banyak kekhawatiran, terutama untuk kelas ekonomi menengah ke bawah," jelasnya.
Namun, ia optimistis bahwa segmen menengah-atas akan lebih cepat mengadopsi kendaraan listrik dibandingkan segmen lainnya.
BACA JUGA:7 Motor Bebek Paling Bandel dan Awet untuk Pemakaian Harian, Ini Dia Motornya!
"Market mobil itu untuk segmen menengah-atas. Mereka lebih mudah adopsi perubahan teknologi, lebih cepat (menerima)," tambahnya.
Investasi dan Masa Depan Polytron di Industri EV
Sebagai bagian dari strategi bisnisnya, Polytron juga telah berinvestasi dalam energi terbarukan untuk mendukung industri kendaraan listriknya.
Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di beberapa pabriknya.
BACA JUGA:Suzuki e-Access Meluncur, Motor Listrik Ramah Lingkungan, Segini Jarak Tempuhnya!
Salah satu pabrik ini merupakan fasilitas produksi motor listrik Polytron, yang nantinya dapat diperluas untuk produksi mobil listrik.