KORANPAGARALAMPOS.CO - Bitcoin, sebagai cryptocurrency dengan kapitalisasi pasar terbesar, telah menjadi pusat perhatian bagi investor di seluruh dunia. Baru-baru ini, ada spekulasi bahwa Bitcoin bisa turun ke level USD 80.000 jika beberapa faktor tertentu terjadi. Namun, apa yang bisa memicu penurunan harga Bitcoin ke level tersebut?
1. Ketidakpastian Ekonomi Global
Faktor utama yang dapat memengaruhi harga Bitcoin adalah ketidakpastian ekonomi global. Jika terjadi resesi global atau penurunan tajam dalam pasar saham, banyak investor yang mungkin akan menarik dananya dari aset berisiko tinggi seperti Bitcoin. Hal ini dapat menyebabkan tekanan jual yang signifikan, memicu penurunan harga hingga mencapai level yang lebih rendah.
2. Kebijakan Moneter yang Ketat
BACA JUGA:WOW! Bitcoin dan Cryptocurrency Anjlok Jelang Pelantikan Trump
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan penurunan harga Bitcoin adalah kebijakan moneter yang lebih ketat, seperti kenaikan suku bunga yang tajam oleh bank sentral utama seperti Federal Reserve AS. Kebijakan seperti ini dapat membuat aset kripto yang dianggap sebagai "aset berisiko" menjadi kurang menarik, karena investor lebih memilih aset yang lebih aman dan stabil.
3. Peningkatan Regulasi yang Ketat
Regulasi yang semakin ketat terhadap cryptocurrency di berbagai negara juga bisa memberikan dampak negatif pada harga Bitcoin. Jika negara-negara besar, seperti AS atau China, memutuskan untuk memperkenalkan kebijakan yang lebih ketat, seperti pelarangan perdagangan atau pembatasan penggunaan cryptocurrency, ini bisa menyebabkan penurunan harga yang tajam.
Jika terjadi ketidakpastian ekonomi, kebijakan moneter yang lebih ketat, atau peningkatan regulasi yang lebih besar terhadap cryptocurrency, harga Bitcoin bisa turun ke level USD 80.000. Meskipun demikian, banyak analis yang percaya bahwa Bitcoin masih memiliki potensi jangka panjang yang positif, meskipun mengalami penurunan harga dalam jangka pendek.
BACA JUGA:Ini Alasan Bitcoin dan Cryptocurrency Anjlok Jelang Pelantikan Trump, Trader Dah Pada Tau Belom?