PAGARALAM POS, Pagaralam – Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), aktivitas pembelian emas di Kota Pagar Alam masih cenderung lesu.
Pak De, seorang pedagang emas, mengungkapkan bahwa belum ada peningkatan signifikan dalam permintaan konsumen.
“Untuk konsumen, belum ada pergerakan signifikan menjelang liburan ini. Banyak yang mengurangi pembelian, misalnya dari satu suku menjadi setengah suku, bahkan ada yang membeli seperempat suku saja.
Konsumen tampaknya lebih memprioritaskan kebutuhan lain seperti persiapan lebaran dan biaya anak sekolah atau kuliah,” jelas Pak De.
BACA JUGA:Tingkatkan Produksi Kopi Petik Merah di Pagar Alam
Saat ini, harga emas di Pagar Alam berada di kisaran Rp 8,4 juta per suku, yang cukup stabil meskipun dolar AS mengalami kenaikan.
Pak De berharap agar masyarakat, khususnya para petani di Pagar Alam, dapat lebih sejahtera ke depannya. "Dengan masyarakat yang sejahtera, pedagang juga akan ikut merasakan dampaknya," tambahnya.
Sementara itu, Susi, seorang pembeli emas di Toko Dempo Jaya Indah, mengaku membeli emas bukan untuk gaya hidup, melainkan sebagai bentuk investasi.
“Harga emas memang sedang naik karena pengaruh dolar. Tapi saya membeli emas untuk investasi. Jika sewaktu-waktu membutuhkan uang, emas bisa langsung dijual atau digadai,” ujarnya.
BACA JUGA:Maka Motors, Inovasi Motor Listrik Indonesia Siap Menggebrak Pasar, Cek Keunggulannya Disini!
Di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, investasi emas menjadi pilihan banyak masyarakat untuk menjaga nilai aset mereka.
Namun, rendahnya daya beli saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi pedagang emas di Pagar Alam.
Dengan libur panjang yang semakin dekat, para pedagang emas berharap adanya peningkatan permintaan agar roda perekonomian, khususnya di sektor ini, dapat terus berputar. (Do19)