KORANPAGARALAMPOS.CO - Modifikasi CVT (Continuously Variable Transmission) menjadi salah satu tren yang cukup populer di kalangan pemilik motor matik.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan performa, terutama di sektor akselerasi.
Namun, ada kekhawatiran apakah perubahan pada sistem transmisi ini justru dapat merusak mesin dan mengurangi umur motor matik.
Purnomo, pemilik Tamaro Motor di Jakarta Barat, menekankan bahwa modifikasi CVT yang dilakukan tanpa perhitungan yang tepat bisa berdampak negatif pada kinerja mesin motor.
BACA JUGA:Polytron Fox-500, Motor Listrik Masa Depan dengan Jarak Tempuh 130 km, Ini Kecanggihannya!
Menurutnya, keseimbangan antar komponen penting seperti roller, kampas kopling, dan per CVT harus diperhatikan dengan cermat.
Jika tidak, mesin motor akan bekerja lebih keras, yang bisa menyebabkan penurunan umur mesin.
“Kalau CVT dimodifikasi tanpa memperhatikan keseimbangan antar komponennya, seperti roller, kampas kopling, dan per CVT, nanti efeknya mesin bekerja lebih keras. Akibatnya, umur mesin cenderung lebih pendek,” jelas Purnomo.
Modifikasi berlebihan atau yang tidak sesuai dengan spesifikasi pabrikan berpotensi meningkatkan suhu mesin karena gesekan yang lebih tinggi pada bagian CVT.
BACA JUGA:Harga Resmi Motor Listrik Honda Siap Dirilis Bulan Ini, Konsumen Menanti Gebrakan AHM
Hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen lain yang berfungsi untuk mentransmisikan tenaga, seperti v-belt dan puli.
Penggunaan komponen aftermarket dengan kualitas yang kurang baik juga bisa memperparah keadaan ini.
Untuk pengendara yang ingin memodifikasi CVT, Purnomo menyarankan agar mereka berkonsultasi terlebih dahulu dengan mekanik yang berpengalaman.
Modifikasi tanpa pemahaman yang mendalam mengenai dampaknya bisa menambah risiko kerusakan pada mesin motor.
BACA JUGA:Seberapa Efektif Teknik Engine Brake pada Motor Matik? Ini Penjelasannya!