Rektor Tengah

Selasa 12 Dec 2023 - 20:24 WIB
Reporter : Thom Yorke
Editor : Thom Yorke

Tiga orang itu akan menghadap menteri. Semacam dites. Tiga orang inilah yang akan dipilih di tahap selanjutnya. Yang memilih kali itu majelis wali amanah (MWA) –yang diketuai Prof Dr Mohamad Nuh. Pak Nuh, Anda sudah tahu: mantan rektor ITS, mantan menteri kominfo, serta mantan menteri pendidikan dan kebudayaan.

Hasil pilihan MWA inilah yang akan diajukan ke menteri pendidikan dan kebudayaan. Lengkap dengan perolehan suara mereka.

Setelah melihat skor itu menteri akan menjatuhkan suaranya ke siapa. Jumlah suara menteri 30 persen. Tidak harus ke yang nomor 1 pilihan MWA. Terserah menteri.

Dalam kasus Pemilu rektor Unpad, suara menteri dibagi tiga. Rata. Masing-masing 10 persen. Siapa pun yang terpilih sama dekatnya dengan menteri.

BACA JUGA:Jadi Tilok SKTT CPPPK Kemenag

Setelah menteri menjatuhkan pilihan, hasil perolehan suara final itu dikembalilan ke MWA. Disyahkan oleh MWA: 20 Desember depan ITS punya rektor baru. Menggantikan Prof Dr Moch Ashari yang sangat berprestasi.

Sistem Pemilu Rektor seperti itu sudah terbukti menghasilkan Prof Ashari yang berkualitas tinggi. Masih harus ada bukti sekali lagi dari Pemilu kali ini.

Di Indonesia sistem pemilu rektor diserahkan ke MWA. Karena itu ada MWA yang merasa punya kuasa besar: seperti di UNS Solo. MWA-nya akan ngotot melantik rektor pilihan mereka –abai pada suara menteri. Ngotot. 

Sesaat sebelum pelantikan, MWA-nya dibekukan oleh menteri. Sampai sekarang.

BACA JUGA:Sambut Baik Subsidi Bapok Pemerintah

Pejabat yang tidak menggunakan kekuasaan disebut abai.

Kelebihan menggunakan kekuasaan dinilai diktator.

Yang pas tentu yang di tengah-tengah. (*)

Kategori :

Terkait

Minggu 24 Nov 2024 - 20:27 WIB

1.254 Pemilih Pemula Sudah Rekam KTP-el

Minggu 24 Nov 2024 - 20:11 WIB

Diamankan KPK, Diduga Pungutan Pilkada

Minggu 24 Nov 2024 - 20:07 WIB

Awasi Masa Tenang – Pungut Hitung

Minggu 24 Nov 2024 - 20:05 WIB

Wanita Global