"Mafia Choongham" dan Nasib Presiden

Sabtu 07 Dec 2024 - 17:27 WIB
Reporter : Thom Yorke
Editor : Thom Yorke

KRISIS KOREA SELATAN

OLEH: Sabpri Piliang

WARTAWAN SENIOR

PERNAH mendengar idiom "Mafia Barkeley". Untuk merujuk pada "Zaken Kabinet" di awal Pemerintahan Orde Baru (1970). 

Mereka adalah ekonom yang menyelamatkan perekonomian Indonesia dari kehancuran warisan Pemerintahan Orde Lama yang karut marut. 

Mafia Barkeley, adalah tamsil pada sejumlah "Ekonom" mumpuni Indonesia, lulusan Universitas Berkeley (AS) yang sangat harum namanya. 

Mereka dihormati, karena di tangan merekalah Indonesia mengalami surplus: beras, crude oil (minyak mentah), swasembada pangan, dan banyak lagi.

BACA JUGA:Final 150Tv250T

Istilah ini pertama kali diperkenalkan Penulis AS  David Ransom di sebuah Majalah "Ramparts" (1970). Ransom menggambarkan, para Ekonom tersebut sangat "ekspert".

Ini hanya ilustrasi untuk menggambarkan, alumni atau sekelompok perkawanan yang solid dalam menjalankan satu misi. Misi itu bisa untuk membangun stigma (positif), atau sebaliknya.

Di sebuah negara yang tengah menikmati kemakmuran (prosperity), inklusifitas kebudayaan K-POP, dan popularitas oleh anak muda dunia, tiba-tiba terjerembab oleh apa yang disebut "Mafia Choongham".

"Mafia Choongham", untuk menyebut para alumni "Senior High School" (SMA) di Korea Selatan. Untuk menyebut "in group" Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, terkait dengan pengumuman darurat militer olehnya.

BACA JUGA:Tampang Futuristik ala Aerox, NEO 125 2025, Calon Penerus Yamaha FreeGo yang Siap Guncang Dominasi Vario

Deklarasi "Fraksi (Mafia) Choongham", disebut demikian. Karena mereka yang diduga terlibat dalam deklarasi darurat militer. Semuanya adalah alumni (lulusan) SMA Choongham Seoul.

Di Korea Selatan, koneksi sekolah. Khususnya hubungan antara siswa senior-yunior (institusi yang sama). Terus akan berpengaruh dan saling  mempengaruhi sepanjang kariernya. Di mana pun. 

Kategori :

Terkait

Sabtu 18 Jan 2025 - 15:42 WIB

Matangkan Persiapan PORPROV KORPRI

Sabtu 18 Jan 2025 - 15:35 WIB

Dana Anagata