BACA JUGA:Waspadai DBD, Ingatkan Masyarakat untuk Jaga Kebersihan
Saya berkepentingan kian banyak yang bisa membaca buku itu. Sangat menyentuh: seorang kartunis seperti Kokkang merawat ibunya yang sudah berumur 80 tahun dengan sepenuh hati. Padahal ibunya sudah mulai pikun. Tidak bisa berdiri. Penglihatan turun. Pun pendengarannyi.
Soal pikun itu Kokkang punya pendapat sendiri. Setelah hampir lima tahun merawat ibunda, Kokkang berkesimpulan pikun itu tidak ada. Ia sendiri berhasil membuat ibunya kembali punya ingatan yang cukup baik.
Caranya: sang ibu terus dipancing dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberi sedikit kisi-kisi. Dari hari ke hari. Terus dipancing.
Lama-lama Kokkang justru tahu ibunya pernah bertengkar dengan siapa saja. Maka Kokkang mengajak ibunya untuk bertemu orang-orang itu. Untuk minta maaf. Mau. Termasuk ketika diajak ke adik ipar yang di masa lalu pernah dia damprat. Lalu sang ibu mau minta maaf.
BACA JUGA:Aletra Resmi Luncurkan MPV Listrik L8 EV di Indonesia, Segini Harganya!
Termasuk soal utang-piutang. Kokkang berhasil memancing ingatan ibunya: punya utang kepada siapa saja. Ternyata sang ibu ingat pernah utang kalung emas ke salah satu keluarga.
Kokkang pun membeli kalung senilai utang itu. Lalu mengajak ibunya untuk menyerahkan kalung itu sebagai pembayaran utang.
"Ada juga utang ke warung-warung. Ibu pernah ambil belanjaan yang belum dibayar," ujar Kokkang.
Kepada anak yang masih satu rumah dengan ibunya yang sudah tua, Kokkang punya saran: jangan mengajak bicara orang yang sudah tua dari jarak jauh.
BACA JUGA:QJMotor AX200S 2025, Motor Mirip Yamaha Aerox, Usung Mesin 175cc, Siap Guncang Pasar Indonesia
Orang tua itu penglihatannya sudah kurang. Juga pendengaran. Kalau diajak bicara dari jauh pikirannya bertanya-tanya: siapa yang lagi bicara itu. Lalu bicara apa. Semua tidak jelas. Muncullah emosi. Itu menambah parah orang tua.
Emosi itu bahaya kalau datang saat lagi makan. Makanan yang sudah masuk mulut bisa disemburkan. Kokkang berkali-kali kena semburan di wajahnya.
Sejak itu muncul ide: memberikan cerita di balik makanan yang akan disuapkan. Misalnya kenapa kurang gurih –akibat dikuranginya garam dan bumbu masak.
Jangan pernah bilang bahwa garamnya sengaja dikurangi. Atau sengaja tidak pakai bumbu masak. Sebut saja ''pemerintah lagi melakukan operasi garam'' atau sebangsanya.
BACA JUGA:Lelang Murah Mobil Kia Carens dan Fiat Punto, Harganya Mulai Rp 41 Jutaan