Kebakaran pada baterai EV memerlukan alat pemadam khusus yang tidak selalu tersedia di lintasan balap, membuat evakuasi dan penanganan kecelakaan menjadi lebih rumit.
Akses Darurat
Dalam beberapa kasus, pintu EV dapat terkunci otomatis setelah kecelakaan, membuat pengemudi yang tak sadarkan diri sulit diselamatkan.
Kritik terhadap Kebijakan
BACA JUGA:Toyota Hadirkan Mobil Hidrogen di GJAW 2024, Ini Varian dan Spesifikasinya!
Meski alasan keamanan terdengar masuk akal, kebijakan ini menuai kritik karena dianggap tidak konsisten.
Mobil hybrid, termasuk supercar seperti Ferrari SF90 Stradale dan McLaren Artura yang memiliki mode EV, masih diizinkan untuk berlomba.
Beberapa lintasan lain, seperti Summit Point Raceway di Amerika Serikat dan Anglesey Circuit di Wales, juga telah melarang EV, tetapi mereka memperluas larangan itu hingga mencakup kendaraan hybrid demi alasan keamanan.
Hal ini memicu pertanyaan tentang penerapan kebijakan yang berbeda-beda di berbagai tempat.
BACA JUGA:Diskon Mobil Hybrid Menarik Menjelang Akhir Tahun 2024, Ini Rincian Lengkapnya!
Reaksi Komunitas
Komunitas balap memberikan tanggapan beragam.
Sebagian besar mendukung kebijakan ini sebagai langkah wajar, mengingat karakteristik EV yang memang berbeda dibandingkan mobil konvensional.
Namun, pemilik EV merasa kebijakan tersebut kurang adil dan mungkin dipengaruhi oleh persaingan teknologi.
BACA JUGA:Simulasi Kredit Mobil Daihatsu Sigra DP di Bawah Rp 10 Juta, Segini Cicilan Per Bulannya!
Beberapa pihak mencurigai bahwa larangan ini berkaitan dengan performa EV yang sering mencatat waktu lebih cepat di lintasan drag dibandingkan mobil berbahan bakar fosil.