Di samping kuliah, Daeng juga jadi aktivis. Di depan pintu rumahnya ada plakat Black Lives Matter. Ia juga yang berjuang agar HU mau bekerja sama dengan universitas di Indonesia.
Daeng pernah empat tahun jadi tim wapres Jusuf Kalla. Tugasnya notulen rapat di kantor maupun di rumah wakil presiden itu. Lalu pindah tugas sebagai anggota tim audit di PT Pupuk Kaltim.
BACA JUGA:Ternyata Ini Dia Tantangan Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia!
Sebagai orangnya Pak JK, Daeng bersahabat dengan banyak tokoh. Termasuk Prof Nasaruddin Umar. Beliau adalah rektor PTIQ, Imam Besar Masjid Istiqlal dan kini menjabat menteri agama.
Prof Nasaruddin setuju PTIQ disambungkan ke Hartford U. Jadilah kerja sama itu. Tahun lalu PTIQ sudah mengirim sembilan mahasiswa S-2 ke Hartford U. Tahun ini 12 orang. Ada yang di S-3.
Mereka akan berada di Hartford U selama enam bulan. Di kajian antar agama. Biayanya dari LPDP. Berarti mereka akan sempat mengalami musim salju yang berat di negara bagian Connecticut.
Mahasiswa tinggal di asrama. Sebagai anak asrama, mereka rata-rata sama: segera tahu di mana ada makanan murah.
BACA JUGA:Alun-Alun Purworejo, Simbol Sejarah dan Kehidupan Kota yang Memikat Pengunjung
Di Hartford tidak hanya murah. Sebuah gereja membagikan bahan makanan gratis seminggu sekali. Atau dua minggu. Satu kantong besar. Isinya macam-macam: mulai ayam beku sampai makanan ringan. Berat isi kantong itu, menurut perkiraan Daeng, sampai 15 kg.
Sebelum ada mahasiswa Indonesia di situ daging yang dibagikan termasuk babi. Lalu sejak ada yang menolak ambil babinya, gereja itu tidak lagi membagikan daging babi.
Yang Islam pun tidak merasa risi ambil BLTT itu. Gereja tidak pernah bertanya dari negara mana mereka dan beragama apa. Siapa pun yang datang dilayani.
Mazmur juga ikut ambil BLTT. Dia beragama Kristen. Asal Balige, lalu mendalami teologi di Yogyakarta, di Universitas Duta Wacana.
BACA JUGA:Nikmati Mie Ikan Laut Pedas dengan Rasa Gurih dan Pedas yang Menggugah Selera
Saat pertama memperkenalkan diri bahwa namanyi Mazmur secara spontan saya bertanya: ayat berapa? Dengan spontan pula dia menjawab: pasal 23.
Anda sudah tahu apa bunyi kitab Injil surah Mazmur pasal 23.
Saya pun minta tolong Mazmur. Sebagai lulusan teologi dia tahu bahasa Yunani dan bahasa Hebrew. Saya penasaran dengan empat prasasti yang ada di gerbang perpustakaan utama Yale University di New Haven.