Wisatawan yang berkunjung ke Bukit Wairinding memang tidak dikenai tiket masuk. Walau begitu, pengunjung akan diminta mengisi buku tamu dan memberikan donasi seikhlasnya bagi warga setempat.
Bukit Wairinding juga tidak menetapkan jam buka sehingga wisatawan boleh datang kapan saja.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Bukit Wairinding adalah ketika matahari terbit dan menjelang matahari terbenam.
Wisatawan juga disarankan untuk mengunjungi Bukit Wairinding pada musim kemarau yang jatuh antara bulan Juni hingga Oktober.
BACA JUGA:Tempat Wisata Bahari Di Banten Dengan Panorama Laut Yang indah: Pulau Burung
Namun jika ingin menangkap hijaunya sabana, wisatawan bisa datang ketika musim hujan yaitu antara bulan Oktober dan Desember.
Daya tarik utama dari Bukit Wairinding tak lain adalah lanskap padang savana yang memanjakan mata.
Sejauh mata memandang, lekuk-lekuk bukit yang eksotis dan masih asri menjadikan lokasi ini begitu istimewa.
Terlebih jika waktu mendekati senja, garis cakrawala akan memunculkan warna yang memesona.
BACA JUGA:Menakjubkan, Ini 11 Pesona Wisata Di Pulau Dewata Bali! Simak Ini Penjelasanya
Selain itu, udara juga tidak terlalu panas sehingga wisatawan bisa lebih leluasa berjalan-jalan dan berfoto.
Tak jarang wisatawan akan bertemu dengan anak-anak Sumba yang tengah menggembalakan hewan ternaknya.
Anak-anak Sumba ini juga kerap membantu menunjukkan jalan bagi wisatawan.
Tak jarang wisatawan mengajak mereka berfoto bersama, atau berfoto dengan kuda yang mereka bawa.
BACA JUGA:Wajib Dikunjungi, Ini 12 Pesona Wisata Di Pulau Dewata Bali! Simak Ini Penjelasanya
Suasana ini tentunya tidak bisa didapatkan di kota besar, sehingga akan menjadi pengalaman menarik dan berkesan yang bisa diingat ketika pulang.