Bitcoin berbeda dengan mata uang konvensional karena jumlahnya yang terbatas.
Total pasokan Bitcoin hanya akan mencapai 21 juta unit. Keterbatasan ini membuat Bitcoin menjadi aset langka, yang secara alami meningkatkan daya tariknya.
Semakin banyak orang yang menginginkan Bitcoin, semakin tinggi pula nilai yang tercipta dari kelangkaan ini.
3. Penerimaan oleh Bisnis
BACA JUGA:Resep Tongseng Sapi Simpel dan Cara Membuatnya agar Empuk Yuk Cobain!
Semakin luasnya penerimaan Bitcoin oleh berbagai bisnis sebagai alat pembayaran turut mempengaruhi nilainya.
Ketika lebih banyak perusahaan menerima Bitcoin, hal ini menciptakan kepercayaan di kalangan masyarakat bahwa Bitcoin memiliki nilai riil.
Namun, harga Bitcoin tetap bisa berfluktuasi akibat pengaruh berita atau kebijakan yang berdampak pada pasar.
4. Pengurangan Hadiah Penambangan (Halving)
BACA JUGA: Yuk Cobain Resep Pepes Daging Sapi Praktis Bumbunya Yang Sederhana Cepat Masaknya?
Bitcoin mengalami peristiwa yang disebut dengan "halving" setiap empat tahun sekali, di mana hadiah yang diterima oleh penambang Bitcoin dipotong setengah.
Hal ini berarti bahwa jumlah Bitcoin baru yang masuk ke pasar semakin berkurang.
Ketika pasokan menurun sementara permintaan tetap atau meningkat, harga Bitcoin biasanya mengalami kenaikan sebagai dampak dari pengurangan suplai ini.
5. Persaingan dengan Mata Uang Kripto Lain
BACA JUGA:Resep Tongseng Sapi Simpel dan Cara Membuatnya agar Empuk Yuk Cobain!
Bitcoin bukanlah satu-satunya mata uang kripto di pasar. Mata uang kripto lainnya, seperti Ethereum (ETH) dan Dogecoin (DOGE), juga memiliki popularitas yang signifikan.