KORANPAGARALAMPOS.CO - Aki mobil yang tekor sering kali menjadi masalah bagi pemilik kendaraan. Ketika mobil susah distarter atau bahkan mogok, sebagian besar bengkel akan merekomendasikan penggantian aki.
Namun, di beberapa kondisi, aki sebenarnya masih bisa dicas.
Artikel ini membahas mengapa bengkel lebih memilih menyarankan penggantian aki daripada hanya mengisi ulang.
Salah satu alasan utama bengkel menyarankan penggantian aki adalah karena aki yang tekor dapat menyebabkan mobil mengalami kesulitan saat dinyalakan.
BACA JUGA:Mengenal Toyota Model AA, Mobil Pertama Toyota yang Mengubah Sejarah, Simak Ulasannya Disini!
Iwan, pemilik bengkel Iwan Motor Solo, menjelaskan bahwa rekomendasi ini biasanya didasarkan pada hasil pengukuran objektif.
“Kami melihat dari parameter usia sel aki, sehingga kami bisa memperkirakan apakah aki tersebut masih mampu bertahan lama atau akan soak dalam waktu dekat,” jelasnya.
Aki memiliki tugas utama untuk menampung daya listrik yang diperlukan untuk menghidupkan mesin.
Meskipun mengecas aki dapat memberikan kemampuan sementara, itu tidak menyelesaikan masalah jika aki sudah dalam kondisi lemah.
BACA JUGA:Apa Kabar Honda Mobilio? Ini Dia Kondisi dan Rencana Honda di Segmen MPV!
Iwan menambahkan bahwa ketika mobil terparkir cukup lama, aki bisa mengalami masalah.
“Setelah mobil berhenti, seperti di mal atau di garasi, kondisi ini menunjukkan bahwa aki sudah soak dan tidak mampu menyimpan daya listrik sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Untuk mencegah masalah aki tekor, penting bagi pemilik kendaraan untuk memeriksa kondisi aki secara rutin.
Iwan menyarankan penggunaan accu tester, alat yang dapat mendeteksi kemampuan sel aki dalam menyimpan daya listrik.
BACA JUGA:BYD Daftarkan Mobil Baru di Indonesia, Apa Mobil Terbarunya?