KORANPAGARALAMPOS.CO - Di dunia otomotif, transmisi merupakan salah satu komponen penting yang menentukan performa dan daya tahan sebuah mobil.
Ada dua jenis transmisi yang umum digunakan, yaitu manual dan otomatis.
Sering kali, muncul anggapan bahwa mobil dengan transmisi manual lebih awet dibandingkan dengan mobil otomatis (matik).
Namun, apakah anggapan ini benar? Mari kita telaah lebih lanjut.
Freddy Karya, supervisor di Dokter Mobil (Domo) Transmisi, Kelapa Gading, Jakarta, menjelaskan bahwa pernyataan bahwa mobil manual lebih awet dari mobil matik tidak sepenuhnya benar.
Dalam wawancaranya, Freddy menyampaikan pengalamannya dan beberapa data yang mendukung pandangannya.
Ketahanan Transmisi Otomatis
Freddy membagikan cerita menarik tentang sebuah mobil Toyota Innova diesel tahun 2011 yang menggunakan transmisi otomatis.
BACA JUGA:Gejala yang Muncul jika Terjadi Kerusakan Internal pada CVT Mobil, Ini Penjelasannya!
Mobil tersebut telah menempuh jarak yang luar biasa, yaitu 680.000 km, tanpa pernah mengalami masalah serius pada komponen transmisinya.
“Meskipun ada beberapa masalah yang muncul belakangan, seperti matik yang berat dan tenaga yang hilang, tetapi perjalanan sejauh itu tanpa pernah dibongkar menunjukkan bahwa transmisi matik memiliki ketahanan yang sangat baik,” ujarnya.
Dia menambahkan, dalam kasus lain, mobil dengan transmisi manual sering kali harus mengganti komponen kopling hingga tiga atau empat kali dalam rentang waktu yang sama.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mobil manual mungkin memiliki daya tarik tersendiri dalam hal pengendalian, dari segi ketahanan transmisi, mobil matik bisa jadi lebih unggul.
BACA JUGA:Persaingan Mobil Hybrid di Indonesia Semakin Ketat, Merek Apa Saja yang Terlibat?