"Koes Plus Bom Grupo Musica"

Senin 21 Oct 2024 - 19:48 WIB
Reporter : Thom Yorke
Editor : Thom Yorke

NOMINATOR FFI 2024

OLEH: Sabpri Piliang

WARTAWAN SENIOR

"KOES PLUS Bom Grupo de Musica. Viva Presidente Soeharto". Koes Plus berangkat ke Timor Leste (Timor Portugis 1974) menemui penggemar dan mendapat sambutan hangat di sana. 

Sambil menggedor-gedor mobil yang ditumpangi: Yok Koeswoyo, Yon Koeswoyo, Tonny Koeswoyo, dan Murry,  penggemar berteriak-teriak sekali lagi.  Kata-kata itu, muncul berulang-ulang.  Baik di 'hall', atau ketika kembali ke Hotel Turismo (Dili).

"Koes Plus Bom Grupo de Musica. Viva Presidente Soeharto". Koes Plus Group musik yang bagus, hidup Presiden Soeharto. Begitulah cerita "The Last Man Standing", Yok Koeswoyo (Koesroyo). Satu-satunya personel Koes Plus, maupun Koes Bersaudara yang masih hidup.

Yok Koeswoyo yang lebih dulu meninggalkan "panggung" saat Koes Plus masih aktif (1994), adalah saksi hidup. Saksi yang bisa menceritakan pahit-getir bermusik, ketika gonjang-gonjing politik ikut menyasar ke mereka.

BACA JUGA:Detik Terakhir

Saat Presiden RI, Bung Karno berkunjung ke Amerika Serikat (AS) bertemu Presiden John F. Kennedy (24 April 1961). Proklamator ini sempat bertemu dengan penyanyi sohor Elvis Presley, yang tengah syuting film "Blue Hawaii". 

Namun kemudian, rezim Orde Lama, justru mengecam musik ala Barat. Quo Vadis!

Koes Plus sangat mengagumi Bung Karno, terutama Yok Koeswoyo. Karena itu, ketika empat beradik: Yok Koeswoyo, Tonny Koeswoyo, Nomo Koeswoyo, dan Yon Koeswoyo ditangkap (ditahan) Juni 1965. Publik ketika itu terheran-heran. Apa salah mereka?

Muncul kemudian "declared" dari Pemerintah 'Orla', empat beradik Koes Bersaudara ini dianggap bersalah. Telah menyanyikan lagu-lagu cengeng, dianggap melemahkan semangat revolusioner bangsa. Musik Barat yang "ngak-ngik-ngok, tidak boleh. Memupus spirit bangsa.

BACA JUGA:Intip Spesifikasi Angkot JakLingko yang Pakai Toyota Rangga, Simak Ulasan Lengkapnya Disini!

Kecewanya Yok Koeswoyo bersama kakak-kakaknya, kemudian dia tuangkan dalam beberapa buah lagu, seperti: "To The So Called The Guilties", "Di Dalam Bui", "Lihat Jendelaku", dll.

Hampir tiga bulan mendekam dalam "terali dingin" Penjara Glodok: Yok Koeswoyo, mendiang Tonny Koeswoyo, mendiang Yon Koeswoyo, dan mendiang Nomo Koeswoyo dibebaskan 29 September 1965. Atau sehari sebelum meletusnya G30 S PKI.

Kategori :

Terkait

Senin 21 Oct 2024 - 19:51 WIB

Tingkatkan Kinerja Digital Pemerintah

Senin 21 Oct 2024 - 19:49 WIB

Pemkot Siapkan Penyambutan Maksimal

Senin 21 Oct 2024 - 19:48 WIB

"Koes Plus Bom Grupo Musica"

Senin 21 Oct 2024 - 19:45 WIB

Detik Terakhir

Minggu 20 Oct 2024 - 20:09 WIB

Akhirnya, Prabowo Subianto di Istana