Apa yang Bisa Dipelajari di Taman Purbakala Cipari? Temukan Jawabannya di Kuningan!

Selasa 15 Oct 2024 - 12:23 WIB
Reporter : POY
Editor : Almi

KORANPAGARALAMPOS.CO- Di tengah keindahan alam yang tenang, terdapat sebuah lokasi yang menarik bagi para peneliti sejarah, yakni di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang berbatasan dengan Cirebon.

Wilayah ini menyimpan jejak kehidupan purba yang berasal dari sekitar tahun 3500 SM. Di lereng Gunung Ciremai, tepatnya di dusun Cipari, banyak artefak prasejarah telah ditemukan.

Penemuan ini menjadi daya tarik sehingga dibangunlah Taman Purbakala Cipari yang memiliki luas sekitar 7.000 m².

Dengan desain arsitektur yang unik dan dikelilingi oleh dinding setinggi 2 meter, taman ini berdiri sebagai simbol sejarah yang terletak di kaki Gunung Ciremai.

BACA JUGA:Tak Perlu Binggung, Ini dia Menelusuri 5 Keindahan Surga Tersembunyi di Pekanbaru!

Awalnya, lahan tersebut dimiliki oleh seseorang bernama Wijaya. Lokasi ini terletak sekitar 4 km dari pusat kota Kuningan.

Pada tahun 1971, ditemukan secara tidak sengaja batuan unik yang berupa kepingan-kepingan pipih, mirip dengan bebatuan yang terdapat di Paseban Tri Panca Tunggal, sebuah situs cagar budaya di Kuningan.

Penemuan tersebut dilaporkan kepada Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional di Jakarta, dan diikuti dengan penggalian yang dipimpin oleh Pangeran Djatikusumah.

Taman Purbakala Cipari sering dijadikan sebagai tujuan wisata edukasi di Kuningan, Jawa Barat. Kuningan tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga sebagai tempat pendidikan yang menarik.

BACA JUGA:Pengen Liburan yang Menyenangkan? 5 Petualangan Seru Menjelajahi Kawah Bromo Bersama Anak-anak!

Taman ini sangat penting untuk diketahui oleh generasi muda dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat setempat.

Dengan berbagai situs peninggalan dari zaman megalitikum, Taman Purbakala Cipari sering dijadikan rujukan untuk kegiatan studi lapangan.

Berdasarkan penelitian para ahli, Taman Purbakala Cipari diperkirakan telah melewati dua periode pemukiman, yaitu akhir zaman neolitik dan awal zaman perunggu.

Selain itu, situs ini juga dikelilingi taman yang indah, membuatnya menjadi tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi bersama anak-anak.

BACA JUGA:Sudah Tahu? Kisah Tragis Di Balik Keindahan Legenda Danau Kaco dan Raja Gagak!

Kategori :