Luther menyatakan, "Kemungkinan BYD membawa mobil PHEV ke Indonesia terbuka lebar. Jika permintaan mobil PHEV meningkat signifikan, kami tak segan untuk meluncurkan produk kami."
Ini menunjukkan kesiapan BYD untuk menjawab tantangan pasar yang semakin kompetitif.
Dia menekankan bahwa keberadaan regulasi yang mendukung sangat penting bagi peluncuran PHEV di Indonesia.
"Sebenarnya kami cukup komprehensif di global. Pilihan produk kami mungkin akan ditentukan setelah ada regulasi yang mendukung," tambahnya.
BACA JUGA:Kenali Gejala Ring Piston Mobil yang Aus Sebelum Terlambat, Ini Dia Caranya!
Hal ini menunjukkan bahwa BYD tidak hanya melihat pasar Indonesia sebagai potensi, tetapi juga sebagai komitmen untuk berkontribusi dalam mengurangi polusi udara melalui kendaraan ramah lingkungan.
Tantangan dan Regulasi
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh BYD dan produsen kendaraan lainnya adalah regulasi yang ada di Indonesia.
Saat ini, produk kendaraan sering diperlakukan sebagai Completely Built-Up (CBU), yang dapat menghambat daya saing PHEV di pasar.
BACA JUGA:Kenali Gejala Ring Piston Mobil yang Aus Sebelum Terlambat, Ini Dia Caranya!
Luther menjelaskan, "Karena jika tidak, nanti dia akan diperlakukan seperti produk CBU biasa, tidak kompetitif."
Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah untuk merilis aturan yang memudahkan masuknya mobil PHEV ke pasar, sehingga kendaraan ini dapat bersaing dengan mobil listrik dan konvensional lainnya.
Di Tiongkok, pasar PHEV dan BEV telah mencapai titik paritas harga, yang menunjukkan bahwa peralihan ke kendaraan listrik semakin mudah.
"Sebenarnya di China sendiri, harga PHEV dan BEV itu sudah sama. Sudah hampir sama, artinya tidak ada lagi alasan untuk tidak beralih ke EV," tegas Luther.
BACA JUGA:Siap Masuk Pasar Hybrid, Hyundai Bakal Luncurkan Mobil Listrik, Ini Modelnya!
Dengan harga yang bersaing, BYD optimis bahwa konsumen akan semakin tertarik untuk beralih ke teknologi yang lebih bersih dan efisien.