KORANPAGARALAMPOS.CO - Belakangan ini, ramai diperbincangkan di media sosial mengenai praktik mematikan mesin skuter matic (skutik) dengan cara menurunkan standar samping.
Praktik ini memang bisa dilakukan, tetapi ada sejumlah alasan mengapa metode ini tidak disarankan.
Meskipun terlihat praktis, tindakan ini berpotensi menimbulkan masalah, baik pada kendaraan itu sendiri maupun pada pengendara.
Mengapa Standar Samping Ada?
BACA JUGA:Honda Daftarkan Motor Listrik SC e: di Indonesia, Cek Keunggulannya Disini!
Standar samping pada motor skutik dirancang untuk keamanan pengendara.
Fitur ini memastikan bahwa mesin motor tidak dapat menyala jika standar belum dilipat.
Hal ini penting untuk mencegah kecelakaan, seperti ketika pengendara lupa untuk melipat standar dan memulai perjalanan.
Dengan demikian, mekanisme ini menjadi pengaman tambahan yang mengingatkan pengguna untuk selalu memastikan kendaraan dalam posisi yang aman sebelum berkendara.
Meskipun banyak pengendara yang menganggap menurunkan standar samping sebagai cara yang praktis untuk mematikan mesin, sebenarnya ini bisa menjadi kebiasaan buruk.
Menyalakan mesin kembali setelah mematikan dengan cara ini mengakibatkan kondisi kontak masih dalam posisi "On", yang dapat menyebabkan lampu indikator pada panel instrumen menyala meskipun mesin mati.
Hal ini berpotensi menguras daya aki jika pengendara tidak sadar dan meninggalkan motor dalam keadaan tersebut.
Dampak pada Aki dan Sistem Kelistrikan
BACA JUGA:Cicilan Motor Matic Vespa Sprint S 150 Tahun 2024 yang Murah Meriah, Segini Cicilannya!