Usai menempuh perjalanan laut selama 15 menit, jembatan panjang terbuat dari kayu menyambut para pengunjung.
Jembatan itu menjulang beberapa meter dari pantai.
Kemudian di pintu gerbang, pengunjung disuguhkan dengan hiasan warna-warni potongan-potongan kain yang tergantung di tali sepanjang jembatan hingga pintu gerbang.
Tulisan besar Selamat Datang di Mubut Darat berada digerbang masuk.
BACA JUGA:Berdayakan Masyarakat Desa Wisata Tebat Benawa
Karena sudah beroperasi beberapa tahun lalu, pulau ini sudah tertata dengan rapi.
Beberapa aturan terpajang diawal gerbang masuk, mulai dari dilarang membawa obat-obat terlarang hingga membuang sampah sembarangan.
Salah seorang pengelola objek wisata Pulau Mubut, Santi mengatakan, Mubut sering dikunjungi ketika weekend atau lebaran.
Selain itu di kawasan ini juga terdapat restoran yang menawarakan masakan seafood. "Lebaran kemaren total ribuan yang datang kesini," ungkapnya.
BACA JUGA:Referensi Wisata Cocok Untuk Bersantai Dengan Keluarga: The Le Hu Garden
Menurutnya, awalnya Pulau Mubut Darat dijadikan sebagai kawasan menanam kelapa.
Namun karena memiliki keindahan sendiri, pemiliki pantai berinisiatif untuk merawatnya menjadi objek wisata hingga sekarang.
Dan perlu diketahui juga, saat naik/turun kapal baik dari pelabuhan di Sembulan maupun di pelabuhan Pulau Mubut Darat, butuh usaha yang lumayan juga.
Misalnya, pada saat kami mau naik kapal di pelabuhan Sembulang, kami harus berpindah dari satu kapal ke kapal lain, karena posisi kapalnya di paling ujung dan jauh dari tangga pelabuhan.
BACA JUGA:Taman Wisata Alam Sicike-Cike: Pesona Indah Yang Menawan Dan Menakjubkan
Lalu saat baru sampai di Pulau Mubut Darat, tangga dermaga menujunya merupakan tangga kayu yang secara harfiah harus dipanjat.