Salah satu pertanyaan umum yang sering diajukan adalah, "Berapa jarak tempuh atau berapa lama waktu pemakaian yang menjadi patokan untuk mengganti CVT?" Lung Lung menjelaskan bahwa tidak ada patokan pasti dalam hal ini.
Setiap mobil memiliki karakteristik dan kondisi pemakaian yang berbeda.
"Ada yang baru perlu ganti setelah 70.000 kilometer, ada juga yang sampai 160.000 kilometer masih baik-baik saja, tergantung bagaimana perawatannya," jelasnya.
Oleh karena itu, pemilik mobil harus lebih cermat dalam memperhatikan kondisi mobil secara keseluruhan.
BACA JUGA:Sebelum Bepergian Jauh, Ini Komponen Mobil yang Harus Dicek!
Pentingnya Pemeriksaan Berkala
Pemeriksaan berkala sangatlah penting untuk menjaga kinerja CVT dan komponen lainnya.
Melakukan pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi masalah sebelum menjadi lebih serius.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan pemilik mobil antara lain:
BACA JUGA:Benarkah Usia Pakai Aki Mobil Tak Lebih dari 2 Tahun?, Ini Penjelasannya!
Pemeriksaan Cairan Transmisi: Cairan transmisi CVT berfungsi sebagai pelumas dan pendingin.
Memastikan level dan kualitas cairan dalam kondisi baik sangat penting.
Jika cairan berwarna gelap atau berbau terbakar, ini bisa menjadi tanda bahwa sudah waktunya untuk mengganti cairan atau bahkan mempertimbangkan penggantian CVT.
Perhatikan Tanda-Tanda Awal Kerusakan: Seperti yang sudah disebutkan, getaran berlebih atau bunyi berisik adalah sinyal awal kerusakan.
BACA JUGA:Peluncuran New Toyota GR86, Mobil Sport yang Siap Mengguncang Jalanan Indonesia, Segini Harganya!
Pemilik mobil perlu responsif terhadap tanda-tanda ini dan segera berkonsultasi dengan teknisi.