Ia juga menambahkan bahwa rotasi yang dilakukan menjelang Pilkada berpotensi menimbulkan muatan politis.
Hal ini, menurutnya, tidak pantas dilakukan oleh seorang Pj Gubernur yang seharusnya bersikap netral dan fokus pada tugas utamanya, yakni memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan dengan sukses dan aman.
“Terlebih rotasi menjelang Pilkada dapat dipastikan ada muatan politis yang tidak elok jika dilakukan oleh seorang Pj Gubernur,” tambahnya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS - Roberto De Zerbi Sepakat Berpisah dari Brighton
Menyeimbangkan Kepentingan Kinerja dan Pilkada
Meskipun demikian, Elen Setiadi menegaskan bahwa tujuan dari rotasi ini murni untuk peningkatan kinerja dan percepatan pembangunan.
Ia menekankan bahwa tidak ada muatan politis dalam keputusan tersebut, melainkan murni untuk memaksimalkan pelayanan publik dan memperkuat pemerintahan Sumsel menjelang Pilkada.
Menurut Elen, ASN dan pejabat di lingkungan Pemprov Sumsel diharapkan dapat bekerja dengan profesional dan tidak terpengaruh oleh isu-isu terkait rotasi yang sedang berkembang.
BACA JUGA:BREAKINGNEWS: Wajib Dipertimbangkan, Ini 5 Analisa Bitcoin Ungkapkan Ada Kenaikan Bitcoin! Benarkah?
Ia memastikan bahwa proses rotasi akan dilakukan sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku, tanpa ada intervensi politik atau kepentingan pribadi.
“Ini bukan soal politik, ini soal kinerja. Kita harus bergerak cepat dan memastikan Sumsel terus maju. Dan itu membutuhkan tim yang solid dan tangguh,” ungkap Elen.
Penutup
Dengan Pilkada 2024 yang semakin dekat, Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, berada dalam posisi yang menantang.
BACA JUGA:BREAKINGNEWS: Ini 7 Saham Lagi Naik Daun Tahun 2024, Ada Apa Aja Yah?
Di satu sisi, ia harus memastikan kelancaran dan kesuksesan Pilkada Serentak di Sumsel, namun di sisi lain, ia juga harus menjaga agar pemerintahan tetap berjalan dengan efisien dan efektif.
Rotasi yang direncanakan, meskipun kontroversial, diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk memperbaiki kinerja pemerintahan dan mempercepat pembangunan di Sumsel.